“Mereka bisa memilih asetnya harus disaving ke dalam bentuk apa kan banyak macamnya, ada berupa tabungan, emas, saham atau lainnya. Banyak aset bisa mereka pilih untuk mengembangkan kemampuan mereka di dunia usaha,” katanya.
Sementara bagi masyarakat atau mahasiswa di luar fakultas ekonomi, ia menyarankan mempelajari literasi keuangan secara otodidak melalui gawainya masing-masing.
Ia mengakui mahasiswa di fakultas lain tak seperti di Fakultas Ekonomi yang dipimpinnya dalam mengenyam literasi keuangan. “Tapi paling tidak mereka itu bisa belajar lewat online,” ucapnya.
Ia juga berpesan supaya tak tergoda iklan-iklan pinjol yang kerap muncul di telepon pintar. Diakui, bagi yang tak berduit akan lebih mudah tergaet pinjol mengingat aksesnya yang sangat mudah. “Tinggal klik foto KTP, selesai,” ujarnya.