Kecuali orang-orang (penyair) yang beriman dan berbuat kebajikan dan banyak mengingat Alloh dan mendapat kemenangan setelah terzhalimi (karena menjawab puisi-puisi orang kafir). Dan orang-orang yang zhalim kelak akan tahu ke tempat mana mereka akan kembali. [Q.S. Asy-Syu’ara’: 227].
Mengutip Ensiklopedi Sahabat karya Mahmud al Mishri, seorang penyair yang diberkati Alloh Azza wa Jalla dan tergolong orang mulia adalah Hassan bin Tsabit. Beliau dengan kekuatan lisannya berjuang menegakkan Islam dan membela kekasihnya, Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam.
Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam pernah mengungkapkan kepada Hassan bin Tsabit, “Cacilah mereka, atau balaslah cacian mereka! Sungguh, Jibril selalu bersamamu (membantumu)” [H.R. Al-Bukhari (no.4123) dan Muslim (no. 2486)].
Sebagaimana Hassan bin Tsabit yang menegakkan Islam dan membela kekasihnya, Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam dengan syair (lisannya) maka sesungguhnya setiap muslim dapat melakukan hal yang sama, yaitu menyampaikan kalimat haq (kebenaran) sesuai kemampuannya.