MHNEWS.id.- Edi Sahiri, paman korban penganiayaan AF mengungkapkan, keponakannya diduga dianiaya pelaku DRZ yang merupakan pejabat eselon III B itu dalam keadaan mata ditutup.
Penganiayaan juga dilakukan dengan cara memukuli dada korban bertub-tubi. “Matanya ditutup. Korban sudah angkat tangan karena napasnya habis, tetapi masih dihajar 8-10 orang,” ujar Edi, Rabu (9/8/2023) sebagaimana diberitakan Kompas.com.
Diungkapkan Edi, Kabid Pengadaan, Mutasi, dan Pemberhentian Pegawai di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Lampung itu, diduga terus menganiaya AF meski korban sudah sesak napas.
“AF sudah mengangkat tangannya saat dianiaya DRZ. Namun, bukannya berhenti, DRZ malah terus menganiaya AF. Penganiayaan baru berhenti setelah AF tak sadarkan diri. Lalu dilarikan ke RS,” ungkap Edi Sahiri.