MHNEWS.id.- Presiden Joko Widodo mewanti-wanti pihak operator Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk secara cermat mengkalkulasi atau menghitung besaran tarif yang akan diberlakukan.
Ditegaskan Presiden Joko Widodo dibangunnya KCJB tujuannya antara lain ingin mendorong agar masyarakat berpindah dari mobil ke transportasi massal, baik itu kereta cepat, MRT, LRT, atau bus.
Dengan demikian, soal tarif KCJB berapa pun harus dalam kerangka membuat masyarakat tertarik menggunanakannya. Meskipun demikian Presiden Joko Widodo sendiri memahami ada potensi tiket yang tanpa disubsidi itu akan menjadi mahal.
Dijelaskan, pemerintah saat ini tengah menggodok besaran tarif untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Dipastikan, kereta cepat pertama di Asia Tenggara itu tak akan mendapatkan subsidi tarif alias Public Service Obligation (PSO).