Rencananya, sumber anggaran untuk program ini bukan hanya APBN. Tetapi ada tambahan anggaran lainnya di luar APBN. Selain itu, Ganjar juga menilai anggaran sektor perumahan yang saat ini cukup kecil.
“Kalau memang kita sepakat bahwa secara filosofis rumah adalah syarat utama untuk menghasilkan manusia unggul maka memang harus ada political will terus ada keberpihakan untuk fokus membangun perumahan untuk masyarakat,” tegasnya.
“Jadi tentu saja kita bicara politik anggaran di sini pada akhirnya nanti. Sekarang (anggaran untuk perumahan) nggak sampai 1,5%, sekitar Rp 20 triliun. (Anggaran 2 juta rumah full APBN?) nggak dong, campuran. Kalau nggak campuran nggak cukup,” tambahnya.
Ia mengaku, pihaknya masih mengkaji kemungkinan kenaikan anggaran yang digunakan di sektor perumahan apabila Ganjar-Mahfud terpilih menjadi presiden pada 2024 mendatang.