Dikatakan, kekuasaan terpusat di eksekutif, Mahkamah Konstitusi penuh dengan intervensi dari eksekutif, hingga ancaman terhadap asas jujur dan adil dalam Pemilihan Umum 2024 yang dikhawatirkan tidak dapat berlangsung dengan baik.
“Sehingga perlu kiranya ada urun rembuk terus menerus dari tokoh-tokoh bangsa ini sebesar dan sebanyak mungkin,” ucap Alif sebagaimana dilansir Kompas.com.
Dalam pertemuan dengan Gus Mus, para tokoh bangsa ini diberikan dua wejangan penting. Gus Mus memberikan nasihat kepada kekuasaan, kepada elite-elite politik bahwa apa yang sudah berlangsung itu, melukai perasaan kita semua.
“Walaupun kata-kata melukai, kadang-kadang disebut ‘sok drama, sok sinetron, kebanyakan drakor’, tapi itulah yang perlu dilakukan oleh para budayawan, tokoh-tokoh lintas agama, iman, dan keyakinan,” ujar Alif.