“Lho, pertujukan panggung kami itu isinya parodi satire,” ucap Butet yang dikenal juga dengan serial Sentilan-Sentilun di sebuah saluran TV itu.
Butet merasa tidak melanggar hukum dalam karyanya. Sudah 41 kali serial itu dipentaskan, tak pernah sekali pun Butet mendapatkan perlakuan demikian. Menurut dia hal ini sangat janggal sejak era reformasi 1998.
- Advertisement -
Butet diminta tak boleh menjadikan pentas itu sebagai ajang kampanye dan dilarang menampilkan benda yang berkaitan dengan alat peraga politik.
“Tetapi, bahwa tidak boleh bicara politik itu satu hal yang ganjil karena sejak reformasi 1998, sudah tidak ada lagi itu kebiasaan seperti itu,” ucap Butet.