Menurut dia, salah satu hal yang penting adalah keislaman dan keindonesiaan itu menyatu. Artinya Islam di Indonesia harus ikut nasionalisme Indonesia dengan Bhinneka Tunggal Ika.
Indonesia juga mengakui bahwa Islam ini merupakan bagian sejarah perjuangan bangsa. Tidak boleh ada merasa ingin diistimewakan, tidak boleh ada radikalisme karena nasionalisme Islam itu sama atau menjadi satu dengan nasionalisme Indonesia.
“Jadi kaum muslimin di Indonesia harus mencintai dan merawat Indonesia bersama seluruh warga negara yang lain, beragama lain dalam konteks kebinekaan dan kebersamaan,” ujar Mahfud.
“Itu saja intinya. Karena saya melihat ada gejala-gejala radikalisme, mengatakan Islam itu tidak cocok dengan Indonesia itu nggak bisa begitu. Karena Indonesia didirikan ulama-ulama dan tokoh-tokoh bangsa yang lain,” sambung dia.