Pantun Hajatan Rakyat
Ada kucing nggondol iwak bawal. Aku marah tak lempar sandal.
Jokowi maunya revolusi mental. Tapi gagal terjungkal-jungkal.
Kucingnya kabur kakinya pincang. Ingin terbang tak bisa melayang.
Ngakali survei supaya menang. Pun jika menang karena main curang.
Satu satu aku sayang ibu. Dua dua aku sayang ayah
Untunglah jokower merasa ketipu. Penampilannya lugu ternyata licik ngakali mahkamah.
Wong edan gondal gandul tanpo cawat. Bagi mereka, tuanku adalah konglomerat.
Totkaca tulangnya besi, ototnya kawat. Bagi Ganjar Mahfud, tuanku adalah rakyat.
Di sini, ning Kulon Progo, makanan tradisional geblek namanya. Ning Bantul namanya geplak.
Seharusnya kita hormati yang memimpin negara. Tapi maaf kita muak karena dia memihak.
Di sini keselamatan negara dijaga Megawati. Di sana sembako wira wiri dibagi Jokowi.
Di sini kita konsisten berdemokrasi. Di sana mereka ramai-ramai mengkhianati konstitusi.
Kulon Progo bangga punya bandara, melengkapi Jogja yang istimewa. Kita telah berkumpul di sini diikat tali jiwa, terutama Ganjar Mahfud gelorakan Revolusi Cinta.
Penulis: Wawan Idris