Semua dukungan itu hancur saat rakyat merasa tidak bisa melaksanakan demokrasi secara bebas di masa pemerintahan Soeharto.
“Ketika terjadi reformasi 98 adalah Harmoko juga yang mengancam Soeharto, kalau hari Senin tidak turun, kami MPR akan sidang istimewa dan memecat Soeharto. Padahal dulu bilangnya seluruh masyarakat Indonesia mendukung dan memilih Pak Harto,” kata dia.
- Advertisement -
“Nah itulah kalau aspirasi masyarakat dipaksa-paksa untuk dibelok-belokan,” pungkas Mahfud dalam orasinya pada acara Alumni UI Bersama Ganjar-Mahfud di Fatmawati tersebut.
Penulis: Wawan Idris