Saya yakin, air mata Megawati yang meleleh pada saat berbicara tentang kebanggan sebagai bangsa Indonesia yang disaksikan lewat layar kaca, dan yang saya saksikan langsung dari jarak satu setengah meter, adalah air mata ketulusan buat bangsa ini.
Bukan air mata yang dipaksa untuk menghibur penonton, karena Megawati bukan pemain tonil (sandiwara). Ia bukan seorang artis yang ikut dengan skenario sutradara, berpura-pura menangis.
- Advertisement -
Penulis: Hamid Awaludin
Tulisan ini sudah dimuat di Kompas.com, Sabtu (10/2/2024).