‘Shalatlah dengan berdiri. Jika engkau tidak mampu, maka dengan duduk. Jika engkau tidak mampu, maka dengan berbaring’.” [H.R. Bukhori].
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata: “Sabda Nabi ‘jika engkau tidak mampu’ dijadikan dalil oleh orang yang mengatakan bahwa orang sakit tidak shalat dengan duduk kecuali tidak mampu berdiri.
‘Iyaadh telah menukilkan ini dari Imam asy-Syafi’i. Adapun nukilan dari Imam Mâlik, Ahmad, dan Ishaq, tidak disyaratkan tidak mampu. Bahkan adanya kesusahan, (boleh shalat dengan duduk).
Dan yang sudah diketahui pada para pengikut (Imam) asy-Syafi’i bahwa yang dimaksudkan dengan ketiadaan kemampuan ialah adanya kesusahan yang sangat dengan berdiri (di dalam shalat), atau bertambah sakit, atau kebinasaan, dan tidak cukup kesusahan yang sedikit.