Syaikh Shalah al Budaireh dalam almanhaj.or.id, menjelaskan, pemberian yang sedikit, jika disyukuri dan dirasa cukup, itu lebih baik daripada banyak tetapi masih menganggapnya selalu kekurangan.
Sehingga tidaklah berfaidah limpahan nikmat dan banyaknya harta bagi orang-orang yang tidak bersyukur kepada Allah.
Ingatlah, kekayaan tidak disebabkan harta yang melimpah. Namun kekayaan yang sebenarnya adalah kekayaan yang terdapat pada jiwa. Yaitu jiwa yang selalu qana’ah dan menerima dengan lapang dada setiap pemberian Allah Azza wa Jalla kepadanya.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh beruntung orang yang telah berserah diri, diberi kecukupan rizki dan diberi sifat qana’ah terhadap apa yang diberikan Allah kepadanya“. [H.R. Muslim].