Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Ketika Iblis tahu bahwa dia tidak memiliki jalan (untuk menguasai) orang-orang yang ikhlas, dia mengecualikan mereka dari sumpahnya yang bersyarat untuk menyesatkan dan membinasakan (manusia).
Iblis mengatakan, “Demi kekuasaan-Mu, aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlash.” [Q.S. Shâd: 82-83].
Allâh Azza wa Jalla berfirman: “Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu (Iblis) terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikuti-mu, yaitu orang-orang yang sesat. [Q.S. al-Hijr: 42].
Maka ikhlas adalah jalan kebebasan, islam adalah kendaraan keselamatan, dan iman adalah penutup keamanan. [al-‘Ilmu, Fadhluhu Wa Syarafuhu, hlm. 72-74, tansiq: Syeikh Ali bin Hasan Al-Halabi]. (bersambung)
Penulis: Wawan Idris