Para anbiya’ dan salaf, mereka memiliki hati yang lebih bersih dibandingkan orang-orang setelahnya. Namun demikian karakternya rendah hati tetap mendominasi kepribadian mereka.
Mereka juga dari sisi ilmu agama, merupakan ahli ibadah, dan akhlaknya –masya Allah– sangat santun dan simpatik. Meski demikian, rasa takut pada Allah dan adzab neraka senantiasa membayangi hidup mereka dan seakan-akan mereka belum beramal sholih secara maksimal.
Bakr bin ‘Abdillah berkata: “Apabila kamu melihat orang yang lebih tua daripada dirimu, maka katakanlah: “Orang ini telah mendahului dengan iman dan amal shalih, sehingga dia lebih baik daripada aku”.
Apabila kamu melihat orang yang lebih muda daripada dirimu maka katakanlah, “Aku telah mendahului menuju perbuatan dosa dan maksiat sehingga dia lebih baik daripada aku”. [Shifatus – Shofwah: 3/248].