“Wahai hamba Allah, cara jalan yang seperti itu dimurka oleh Allah dan Rasul-Nya”. Merespon perkataan Mutharrif tersebut, Al-Muhallab lalu berkata: “Apakah kamu belum mengetahui siapa aku?”
Mutharrif menjawab: “Aku mengetahui siapa kamu. Kamu diciptakan dari mani yang keji, dan kelak akan menjadi bangkai yang busuk dan menjijikkan, dan di antara keduanya itu (maksudnya selama hidup di dunia) kamu selalu membawa kotoran (tahi) kemana-mana”.
Mendengar yang demikian itu, Al-Muhallab langsung mengubah cara jalannya.
Seorang cendekiawan pernah berkata: “Kebanggaan seseorang yang beriman adalah dengan Tuhannya, dan kemuliaannya dengan agamanya. Sedangkan kebanggaan orang munafik adalah derajat (pangkat)nya dan kemuliaannya dengan harta kekayaannya”.