Sebagai contoh misalnya ketika berlari, intensitas atau kecepatan ditingkatkan lebih keras selama 20 detik hingga beberapa menit saja, sebelum akhirnya kembali ke intensitas yang lebih ringan. Hal tersebut dilakukan beberapa kali dalam satu periode olahraga.
Selain berlari, latihan HIIT juga bisa diterapkan pada jalan cepat, bersepeda, naik tangga, mendayung, hingga senam.
Dalam studi yang dilakukan 151 peserta berusia 65-85 tahun dibagi menjadi tiga kelompok olahraga dalam enam bulan, meliputi latihan intensitas rendah (peregangan), latihan intensitas sedang (jalan cepat di treadmill), dan intensitas tinggi (latihan maksimal seperti bersepeda).
Dari hasil tersebut, peneliti lantas melihat bagaimana hasil pemindaian otak dan sampel darah dari keseluruhan responden. Ditemukan hanya kelompok HIIT yang menunjukkan tanda-tanda kognitif setelah program latihan.