Bagi seorang muslim mengucapkan kalimat laa ilaha illallah (tiada sesembahan yang benar disembah selain Allah) adalah pernyataan tauhid sekaligus pernyataan pengingkaran terhadap kesyirikan.
Lihatlah para shahābat, rela disiksa dan rela mati demi membela tauhid. Namun saat ini tauhid kerap menjadi permainan, bahkan diantaranya ada yang mengatakan tauhid itu sama dengan kesyirikan.
Mereka mengatakan bahwa orang-orang Yahudi dan Nasrani sama-sama akan masuk surga, bukan cuma orang Islam, wal ‘iyyadzubillāh. Mereka mengatakan bahwa ucapan selamat natal itu tidak mengapa. Sesungguhnya perkataan tersebut adalah perkataan buruk.
Jangan pernah membenarkan perkataan orang-orang Liberal yang mengatakan bahwa “Semua agama adalah sama”, sungguh buruk perkataan mereka menyamakan antara tauhid dengan kesyirikan.