Dan Allah Azza wa Jalla menyebutkan tentang do’a kekasih-Nya, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, “Dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan, dan ampunilah bapaku, karena sesungguhnya ia adalah termasuk golongan orang-orang yang sesat.
Dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang orang yang menghadap Allah dengan hati yang selamat.” [Q.S. Asysyu’aroo: 85-87].
Nabi Ibrahim yang menjadi kekasih-Nya dan salah satu dari orang-orang terpilih di antara makhluk-Nya, beliau meminta kepada Allah Azza wa Jalla agar dijadikan pemilik surga dan dilindungi dari kehinaan pada hari qiyamat.
Maka barang siapa yang menyatakan bahwa dia menyembah Allah Azza wa Jalla dengan tidak berharap surga dan takut akan neraka, berarti dia telah menyatakan lebih utama dari para nabi.