Dikisahkan, Utsman bin Mazh’un setelah hijrah lalu kembali memasuki Makkah. Padahal ketika itu Makkah masih dikuasai orang-orang kafir sehingga keselamatan jiwa, raga, dan terutama Tauhidnya terancam.
Beruntung Utsman bin Mazh’un memiliki paman yang mau menjamin keselamatannya, yaitu al-Walid bin al-Mughirah. Dengan perlindungan saudaranya itu maka Utsman bin Mazh’un selama di Makkah dalam keadaan aman.
Berbeda dengan Utsman bin Mazh’un, para sahabat lainnya saat kembali ke Makkah justru mendapat teror bahkan siksaan fisik yang luar biasa dari kaum kafir. Ini terjadi karena mereka tidak ada yang menjamin.
Menyadari hal ini Utsman bin Mazh’un pun lalu mendatangi pamannya dan berkata, “Wahai Abu Abdi Syam, engkau telah memenuhi tanggungjawabmu (sebagai paman), cukup sampai di sini suaka (perlindungan) yang engkau berikan kepadaku.”