Kejutan kedua adalah Partai Golkar dimungkingkan rela mengambil posisi sebagai Wakil Bupati (E-2) untuk mendampingi Lucky Hakim. Alasannya karena popularitas dan elektabilitas Lucky Hakim sangat tinggi.
Lucky Hakim menegaskan seluruh rekomendasi DPP partai koalisinya menugaskan dirinya sebagai bakal calon bupati. Sedangkan untuk calon wakil bupatinya diberikan kepada Ketua DPD Partai Golkar, Syaefudin (Lucky-Sae).
Partai Golkar yang menjadi pemenang pada Pemilihan Legislatif dengan raihan 14 kursi di DPRD itu sebetulnya bisa mendaftarkan pasangan calon bupati dan calon wakil bupati sendiri.
Namun untuk menghadapi petahana, dalam hal ini Nina Agustina yang didukung PDIP dan koalisinya, Golkar lebih memilih langkah realistis.