Ayat di atas cukup menjadi bukti, bahwa keimanan seorang muslim itu pasti diuji. Celakanya, banyak muslim ketika sedang mendapat ujian malah berburuk sangka kepada Alloh Azza wa Jalla dan bahkan tidak sedikit yang meninggalkan keimanannya.
Karenanya, hati-hatilah saat sedang mendapat ujian, terutama berupa kesulitan, kesengsaraan, kemiskinan, penyakit, dan hal-hal yang tidak diinginkan lainnya. Dan ucapkanlah innalilah dan beristighfarlah saat mendapatkan ujian seperti ini.
Ujian keimanan tidak hanya dalam bentuk segala hal yang tidak diinginkan akan tetapi juga bisa dalam bentuk segala hal yang diinginkan seperti kenikmatan, kesenangan, harta berlimpah, jabatan, anak-anak yang sholeh, kesuksesan, dan sejenis itu.
Sungguh akan kami uji (iman) kalian dengan kesusahan dan (dengan) kesenangan. Dan hanya kepada Kamilah kalian akan dikembalikan…” [Q.S. Al-Anbiya’: 35].