MHNEWS.id.- Malu, tidak percaya diri, minder, pada kadar tertentu bahkan dapat memicu terjadinya stres ketika bau badan tidak lagi bisa diatasi dengan minyak wangi atau parfum.
Bau badan memang menjadi salah satu ‘mimpi buruk’ yang ditakuti banyak orang, khususnya di area ketiak. Bagian tubuh ini memang paling rentan mengeluarkan bau tak sedap serta keringat berlebih.
Bau badan atau bau ketiak secara umum terjadi saat keringat berinteraksi dengan bakteri di kulit, menghasilkan berbagai aroma seperti manis, asam, atau seperti bawang.
Dikutip dari Cleveland Clinic sebagaimana dilansir detikcom, keringat sebenarnya tak berbau tetapi saat bakteri di kulit bercampur dengan keringat, maka akan menimbulkan bau.
Tak sedikit masyarakat yang menggunakan berbagai kosmetik atau produk untuk menghilangkan bau ketiak. Bahkan ada pula yang menggunakan tawas sebagai solusinya. Benarkah efektif untuk menghilangkan bau ketiak?
Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania mengatakan tawas merupakan suatu bahan kimia sintetik yang berupa garam kalium aluminium sulfat atau potassium aluminium sulfat.
Menurut dr Inggrid, bahan kimia tersebut yang biasanya dalam bentuk kristal maupun bubuk kerap digunakan sebagai deodoran untuk menghilangkan bau ketiak.
“Jadi tawas itu sebetulnya suatu bahan kimia sintetik ya, tapi dia sebetulnya berupa garam, garam aluminium,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Minggu (25/8/2024).
Dokter spesialis kulit dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, Sp.KK, SubspOBK, FINSDV, FAADV beberapa waktu lalu juga sempat membahas soal tawas untuk deodoran.
Ia menjelaskan tawas memiliki sifat antiseptik dan antimikroba, yang bisa membantu mengurangi bau badan dengan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau pada kulit.
Meski pada dasarnya tawas adalah mineral alami yang aman digunakan untuk deodoran, dr Darma menyebut beberapa orang dengan kulit sensitif kemungkinan bisa mengalami iritasi kulit apabila menggunakan tawas.
“Terutama jika mereka memiliki kulit yang sensitif atau alergi terhadap aluminium, komponen utama tawas,” imbuhnya.
Penulis: Nia Herlina [Pengurus PKK Kabupaten Indramayu]