MHNEWS.id.- Sembelit atau kesulitan buang air besar banyak dikeluhkan orang, baik muda maupun usia dewasa. Namun demikian banyak pula yang menganggap sembelit sebagai sesuatu yang biasa.
Padahal jika sembelit dibiarkan, berpotensi memicu penyakit yang serius seperti kanker usus. Resiko penyakit ini tentu saja tidak biasa. Itulah sebabnya ketika sembelit seawal mungkin harus diobati.
Banyak pilihan obat untuk mengatasi sembelit, seperti obat paten pabrikan atau dengan pengobatan herbal, tradisional atau mengkonsumsi makanan tertentu. Salah satu cara mengatasi sembelit dapat dilakukan dengan mengkonsumsi sayuran kaya serat.
Di antara banyak sayuran kaya serat, sesuai hasil studi, brokoli adalah yang paling banyak dianjurkan dikonsumsi untuk mengatasi sembelit dan kanker usus. Brokoli selain mudah diperoleh juga harganya relatif terjangkau semua kalangan.
Brokoli juga menjadi salah satu jenis sayuran yang paling mudah diolah ke dalam berbagai jenis masakan. Baik itu ditumis atau dimasukkan ke dalam kuah sup. Di samping itu, brokoli juga memiliki “segudang” manfaat yang baik bagi kesehatan.
Ahli diet dan pendiri Steps to Nutrition, Carrie Gabriel, MS, RDN mengatakan, brokoli mengandung senyawa yang dapat membantu mengurangi risiko kanker.
“Ketika makan brokoli, kita menerima berbagai antioksidan dan glukosinolat. Senyawa ini dapat membantu dalam pencegahan penyakit. Glukosinolat yang ditemukan pada tanaman brassica seperti brokoli memiliki sifat anti-mikroba dan anti-kanker,” papar Gabriel.
Penelitian menunjukkan, brokoli mungkin sangat efektif dalam mengurangi risiko kanker usus. Sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrition and Cancer menemukan hubungan antara konsumsi sayuran silangan yang lebih besar dan risiko kanker usus yang lebih rendah.
Sementara, meta-analisis 2013 yang diterbitkan dalam Annals of Oncology menemukan, sayuran brassica, khususnya, dikaitkan dengan risiko kanker usus besar yang lebih rendah di antara subjek penelitian.
Di luar sifatnya yang mencegah kanker, brokoli juga dapat membantu meningkatkan kesehatan saluran pencernaan secara keseluruhan. “Saat makan brokoli, kita mendapatkan sekitar 10 persen dari asupan serat harian yang direkomendasikan,” ujar dia.
Dikatakan, serat membantu mendukung sistem pencernaan yang sehat dan menjaga usus kita berfungsi dengan baik. Sebuah penelitian di tahun 2015 yang diterbitkan dalam Journal of Cancer Prevention pun memiliki temuan tersendiri.
Brokoli membantu menormalkan kebiasaan buang air besar yang dialami orang dewasa muda yang mengalami sembelit. Para peneliti kemudian berspekulasi, serat larut dalam brokoli juga dapat membantu meningkatkan keseimbangan usus dan mendorong pertumbuhan bakteri baik.
Selain itu, serat larut brokoli juga mampu mengurangi jumlah bakteri yang berpotensi berbahaya di usus.
Penulis: Nia Herlina [Pengurus PKK Kabupaten Indramayu]