ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. Ke manakah kita akan pergi setelah kematian? Tempat yang dituju setelah kematian hanya ada dua pilihan, yaitu sorga atau neraka.
Dua tempat itu kekal, abadi, atau baka. Saat kita masuk di antara keduanya, sorga atau neraka maka selamanya akan berada di situ.
Tidak ada orang yang akan salah masuk ke dua tempat itu. Mereka yang masuk sorga karena amal sholehnya, ketaqwaannya, dan keteguhan imannya selama di dunia, serta tentu saja karena rahmat Alloh Azza wa Jalla.
Sebaliknya, yang masuk ke dalam neraka itu pun disebabkan perbuatannya selama di dunia. Mereka senantiasa berbuat maksiat, durhaka, dan dzalim kepada Alloh Azza wa Jalla. Mereka yang masuk neraka mendapat siksa yang pedih. Karenanya mereka menyesali perbuatan buruknya saat di dunia.
Alloh Tabaroqta’alla berfirman, “Dan ingatlah hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rosul.” [Q.S. Al Furqaan:27].
Begitulah kabar dari orang-orang kafir, tidak beriman, dan pelaku kemaksiatan serta kezaliman di akhirat setelah kematian. Mereka menyesali diri yang tiada hentinya. Padahal penyesalan itu tiada guna lagi karena pintu tobat sudah tertutup.
Selama di dunia mereka mengabaikan Al Qur’an dan mendustakan sunnah Rosullulloh Muhammad Shollallohu Alaihi wa Sallam. Mereka malah menjadikan hawa nafsu dan setan sebagai tuntunannya. Padahal hawa nafsu dan setan itu menyesatkan.
“Wahai, celaka aku! Sekiranya (dulu) aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku), sungguh, dia telah menyesatkan aku dari peringatan (Al Qur’an) ketika (Al Qur’an) itu telah datang kepadaku. Dan setan memang penghianat manusia.” [Q.S. Al Furqaan: 28-29].
Setelah kematian, manusia di akhirat hanya akan menghadapi dua hal, yaitu azab neraka atau sorga. Bagi orang-orang kafir, tidak beriman, pelaku kemaksiatan, dan kezaliman azab neraka balasannya. Sedangkan Sorga disediakan bagi orang-orang soleh dan taqwa.
Orang-orang kafir, tidak beriman, pelaku kemaksiatan, dan kezaliman tidak meyakini azab neraka dan Sorga. Mereka meyakini hidup itu hanya di dunia dan tidak ada lagi kehidupan setelah kematian. Karena keyakinan ini, mereka hanya mengisi hidupnya dengan kesenangan duniawi.
“Dan orang-orang yang kafir berkata: “Setelah kita menjadi tanah dan (begitu pula) nenek moyang kita, apakah benar kita akan dikeluarkan (dari kubur)?”
“Sejak dahulu kami telah diberi ancaman dengan ini (hari kebangkitan), kami dan nenek moyang kami. Sebenarnya ini hanyalah dongengan orang-orang terdahulu.” [Q.S. An Naml:67-68].
Jelaslah, kematian itu awal dari kehidupan abadi. Kita tinggal memilih: hidup abadi dalam azab neraka atau hidup abadi dalam Sorga. Dan pilihan kita ini akan mengarahkan cara hidup kita di dunia: beramal soleh dan bertqwa atau bermaksiat dan berbuat zalim.
Penulis: Wawan Idris