29.6 C
Indramayu
Senin, Desember 16, 2024


Helaran Jagate Tari, Adu Piawai Penari Internasional dengan Lokal di Landraad Indramayu

MHNEWS.ID.- Pagelaran Jagate Tari Sesi 3 kembali memukau para pecinta seni di Gedung Landraad, Indramayu, pada Jum’at malam (13/12/2024).

Acara yang menjadi ajang bergengsi dalam dunia tari ini menampilkan deretan penari nasional maupun internasional, sekaligus mengukuhkan Jagate Tari sebagai agenda pagelaran tari rutin di Indramayu.

- Advertisement -

Acara yang dimulai pukul 20.00 WIB ini menyuguhkan perpaduan harmoni gerakan yang memikat. Penonton disuguhkan dengan berbagai jenis tarian, mulai dari tarian tradisional Nusantara hingga tarian kontemporer dari mancanegara.

Kehadiran seniman tari internasional, seperti asal Ecuador, Jepang, dan Amerika Serikat menambah semarak pagelaran ini.

Plt. Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dispara) Kabupaten Indramayu, Rorry Firmansyah mengungkapkan, helaran Jagate Tari Sesi 3 ini bertujuan untuk melestarikan seni tari dalam keberagaman budaya sekaligus mempererat hubungan antar daerah dan bangsa lain.

Jagate Tari merupakan event rutin yang dilaksanakan di Kabupaten Indramayu. Tahun 2018 merupakan pertama kali helaran tersebut dilaksanakan, kemudian tahun 2019 dan selanjutnya terhenti karena adanya pandemi Covid-19.

“Tahun 2024 ini merupakan tahun ke-3 pagelaran Jagate Tari. Ini akan menjadi agenda rutin Dispara dengan menghadirkan berbagai penari baik nasional maupun mancanegara,” ujarnya.

“Kami ingin membangun dialog antarbudaya melalui tarian. Seni adalah bahasa universal yang mampu menyatukan kita,” tambah Rorry dalam sambutan pembukannya.

Para penari begitu ekspresif dalam temaram cahaya panggung. Foto: Daniswara/mhnews.id

Jagate Tari Sesi 3 ini diisi dengan penampilan Elly D. Luthan (Jakarta), Ayu Wardani (Solo), Candra N. Pangeran (Indramayu), Dian Bokir (Trenggalek), Edgar Fiere (Ecuador), dan Tomomi Yokosuka (Jepang).

Tampil juga Ninik Gondrong (Aceh), Nani Topeng (Losari-Cirebon), Ari Rudenko (Amerika Serikat), Lena Guslina (Bandung), Memes dan Jadi Santoso (Indramayu), Iing Sayuti (Indramayu), dan Deden Bullenk (Bandung).

Gedung Landraad, yang memiliki nilai sejarah tinggi, memberikan nuansa klasik dan magis bagi pagelaran ini.

Penonton yang memadati gedung tersebut tidak hanya berasal dari wilayah Indramayu, tetapi juga dari kota-kota lain seperti Jakarta, Bandung, Solo dan kota-kota lainnya.

Selain pertunjukan tari, pada kesempatan itu juga dilakukan launching aplikasi Sistem Informasi Pariwisata Indramayu (Si Payu).

Si Payu merupakan aplikasi berbasis android bagi masyarakat yang ingin mendapatkan berbagai informasi tentang Pariwisata di Kabupaten Indramayu.

Penulis  : Daniswara
Editor    : Wawan Idris

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler