28.5 C
Indramayu
Selasa, Februari 11, 2025


Jagalah Allah Azza wa Jalla, Niscaya Allah Azza wa Jalla akan Menjagamu

ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. Imanilah takdirmu. Apa yang Allah Ta’ala kehendaki pasti terjadi juga sebaliknya.

Dari Abul ‘Abbas ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Pada suatu hari aku pernah berada di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda, ‘Wahai anak muda! Sesungguhnya aku akan mengajarkan beberapa kalimat kepadamu.

- Advertisement -

Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau mau meminta, mintalah kepada Allah. Jika engkau mau meminta pertolongan, mintalah kepada Allah.

Ketahuilah apabila semua umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak bisa memberikan manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu.

Dan seandainya mereka pun berkumpul untuk menimpakan bahaya kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak dapat membahayakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan bagimu.

Pena-pena (pencatat takdir) telah diangkat dan lembaran-lembaran (catatan takdir) telah kering.’” [H.R. Tirmidzi, no. 2516; Ahmad, 1/293; dan lainnya. Imam Tirmidzi berkata bahwa hadits ini hasan shahih].

Syaikh Shalih al Utsaimin rahimahullah dalam Syarah Riyadhus Shalihin dan Hadits Arba’in lin Nawawi dan Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy dalam Kitab Bahjatun Naadziriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin, hadist ini memberikan faedah-faedah berharga, diantaranya:

1. Pelajaran berharga tentang bagaimanakah tawadhu’ (rendah hati) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam karena mau bergaul dengan anak muda, juga hadits ini menunjukkan sikap baik beliau pada Ibnu ‘Abbas yang masih muda.

2. Lafaz dalam hadis ini mengandung kasih sayang seorang pengajar, ayah, dan orang tua kepada orang kecil, dan kepada orang yang menghendaki perkataan yang baik.

Beliau -‘Alaihisshalatu was salam – menggunakan lafaz pengajaran, saya akan mengajarkan kepadamu, yaitu perintah-perintah. Beliau – ‘Alaihisshalatu was salam – tidak berkata kepadanya: saya memerintahkan kamu begini dan begitu.

Sesungguhnya dipakainya metode lafaz pengajaran adalah karena telah diketahui bahwa orang yang berakal suka memanfaatkan pengetahuan.

3. Siapa yang menjaga batasan Allah, maka Allah Ta’ala akan menjaga dunia dan agamanya.

4. Siapa saja yang tidak memperhatikan batasan dan aturan Allah, maka ia tidak mendapatkan penjagaan dari Allah, sebagaimana dalam ayat disebutkan:

“Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan (artinya: meninggalkan) mereka.” [Q.S. At-Taubah: 67].

5. Al-jazaa’ min jinsil ‘amal, balasan itu sesuai dengan amal perbuatan. Artinya, amalan menjaga hak Allah, dibalas pula dengan penjagaan dari Allah.

6. Apabila ada seseorang yang berdoa, memohon, dan bermunajat, maka lakukanlah semuanya hanya kepada Allah Ta’ala, karena Dialah yang Maha Kaya dan Maha Mendengar terhadap semua keinginan hamba-hambaNya.

7. Hadits ini mengajarkan bagaimanakah mengimani takdir.

8. Hamba atau makhluk tidak bisa memberi manfaat dan tidak bisa mendatangkan mudarat kecuali manfaat dan mudarat tadi ditetapkan oleh Allah ‘Azza wa Jalla.

9. Apa yang Allah Ta’ala kehendaki pasti terjadi, dan yang tidak Allah Ta’ala kehendaki tidak akan terjadi. Wallahu Ta’ala A’lam.

Penulis: Wawan Idris
Sumber: bimbinganislam.com

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler