ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. Syahrul Maghfirah, bulan penuh ampunan itulah penamaan yang dilekatkan pada bulan Ramadhan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Ramadhan ke Ramadhan berikutnya, itu menjadi penghapus (dari dosa-dosa) yang dilakukan di antara waktu tersebut sekiranya dosa-dosa besar dapat dihindari.” [H.R. Muslim]
Dan semua aktifitas ibadah kita di bulan Ramadhan hakikatnya adalah pembersih dari dosa-dosa kita yang telah lalu.
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan ingin mendapatkan pahala, maka diampuni semua dosanya yang telah lewat.” [H.R. Bukhari dan Muslim]
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda, “Barangsiapa melaksanakan shalat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan ingin mendapatkan pahala, maka dia diampuni semua dosanya yang telah lewat.” [H.R. Muslim]
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang berdiri (menunaikan shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan (penuh) keimanan dan pengharapan (pahala), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” [H.R. Bukhari & Muslim]
Ibnul Jauzi rahimahullah menulis dalam kitabnya Shaidul Khathir, tak ada anugerah teristimewa bagi seorang hamba melainkan saat Allah Azza wa Jalla mengampuni semua dosa-dosanya lalu ia kembali kepadaNya tanpa dosa sedikitpun.
Andai ini Ramadhan terakhir bagiku, maka janganlah ia berlalu kecuali Allah Azza wa Jalla ampuni dosa-dosaku dan amalanku di Ramadhan mendekatkanku ke pintu surga.
Maka, marilah kita sungguh-sungguh memaksimalkan Ramadhan untuk meraih ampunan Allah Azza wa Jalla.
Andai tak mendapat apapun selain hanya ampunan Allah Azza wa Jalla, maka itu sudah sangat cukup bagi kita.
Sebaliknya, walaupun kita mendapatkan kesenangan dunia sepenuh langit dan bumi sekalipun tapi tak mendapat ampunan Allah Azza wa Jalla, maka itu kerugian yang sesungguhnya.
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda, “Celakalah bagi seseorang yang mendapati bulan Ramadhan hingga berlalu tanpa diampuni dosanya.”
“Dan celaka pula bagi sesorang yang mendapati kedua orang tuanya (masih dalam keadaan hidup) tetapi tidak menjadikannya masuk ke dalam surga.” [H.R. Tirmidzi dan Ahmad, Shahihul Jami’ 3510]
Karena itulah fokuskan ibadagh pada Ramadhan untuk mendapat ampunan Allah Azza wa Jalla karena dengan ampunan dari-Nya, kebaikan-kebaikan yang lainnyapun akan mengikuti.
Bukankah Ramadhan berasal dari kata رمض yang artinya membakar, panas, menghanguskan. Karena Ramadhan menjadi wasilah dibakarnya dosa-dosa dengan berbagai amal shaleh.
Penulis: Wawan Idris