MHNEWS.ID.- Direktur Utama (Dirut) bank jabar banten (bjb), Yuddy Renaldi, mengundurkan diri karena alasan pribadi, pada 4 Maret 2025.
Pengunduran diri Yuddy Renaldi dari jabatannya ini dibenarkan Gubernur Jawa Brat (Jabar) Dedi Mulyadi. Namun demikian, Dedi mengaku tidak mengetahui alasan Yuddy.
Dedi mengatakan pengunduran diri itu adalah sikap yang sangat baik, karena urusan kelembagaan berbeda dengan personal.Terkait pengunduran diri Yuddy tersebut, Dedi mengaku tidak mengetahui alasan pastinya.
Termasuk apakah terkait dengan pemeriksaan BJB oleh KPK atas dugaan korupsi dana iklan di BUMD milik Jabar itu atau tidak.
“Saya tidak tahu inti dari pengunduran itu, yang jelas bagi saya pengunduran itu adalah sikap yang lebih baik dibanding meneruskan memimpin BJB, karena ada beberapa hal soal pengelolaan yang menurut saya juga tidak terpenuhi,” kata Dedi.
Terkait dengan penyidikan KPK, Dedi mengatakan mereka mengikuti apa yang menjadi ketentuan dan memberikan penegasan bahwa proses tersebut tidak akan mengganggu proses pelayanan di BJB.
“Kita hormati seluruh proses hukum itu, karena ini sudah mengundurkan diri tidak akan mengganggu proses pelayanan BJB sendiri,” ujarnya lagi, dilansir dari Antara.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah milik Ridwan Kamil terkait kasus dugaan korupsi Bank Jabar Banten atau BJB, Senin (10/3/2025).
Dalam kasus dugaan korupsi ini diduga terjadi mark-up dana iklan hingga Rp 200 miliar selama periode 2021-2023.
Ketua KPK, Setyo Budiyanto membenarkan penggeledahan rumah mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Setyo mengatakan, penggeledahan rumah RK ini dilakukan di daerah Bandung.
“Betul (rumah RK digeledah) terkait perkara BJB,” ujar Budi sebagaimana dilansir merdeka.com, Senin (10/3/2025).
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Ridwan Kamil terkait penggeledahan yang dilakukan KPK.
Kasus ini bermula dari dugaan mark-up dana iklan Bank BJB yang mencapai angka fantastis, yaitu Rp 200 miliar.
Penulis: Wawan Idris
