MHNEWS.ID.- Selain perintah agama, sahur berperan penting karena ini cara terakhir untuk tubuh bisa mendapatkan energi yang cukup dalam beraktivitas selama puasa.
Merujuk Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), energi dari makanan yang didapat saat sahur dapat membantu tubuh tidak mudah lelah ketika beraktivitas selama puasa.
Lalu, apa yang terjadi jika tidak sahur saat puasa Ramadhan? Bagaimana puasa Ramadhan tanpa sahur? Disarikan dari Kemenkes RI dan Siloam Hospitals, efek puasa tanpa sahur meliputi:
Dehidrasi
Puasa Ramadhan tanpa sahur meningkatkan risiko Anda mengalami dehidrasi. Dehidrasi adalah kondisi tubuh yang tidak mendapatkan cukup asupan cairan.
Dehidrasi akan menyebabkan Anda merasakan badan lemas, sulit fokus, dan tekanan darah rendah.
Saat sahur disarankan untuk minum air putih setidaknya dua gelas (berukuran 230 ml per gelas). Untuk menghidrasi tubuh, Anda juga bisa makan makanan yang mengandung banyak air, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan sup ayam.
Sementara itu, hindari minuman yang memiliki efek diuretik (sering kencing) seperti teh dan kopi.
Kekurangan energi
Puasa tanpa sahur bisa menyebabkan Anda tidak memiliki cukup energi untuk beraktivitas. Anda akan mudah lemas dan lelah.
Untuk mengoptimalkan kebutuhan energi tubuh selama puasa Ramadhan, Anda dapat megonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks saat sahur, di antaranya kentang, nasi merah, oatmeal, dan ubi jalar.
Berat badan turun drastis
Selanjutnya, efek samping tidak sahur sebelum puasa adalah menurunnya berat badan secara drastis.
Jika Anda melewatkan sahur, tubuh tidak mendapatkan asupan kalori yang cukup selama puasa keesokan harinya.
Itu bisa membuat tubuh akan memecah lemak dan protein untuk dijadikan sebagai sumber energi.
Jika hal itu Anda lakukan terus-menerus, Anda bisa mengalami perunan berat badan secara drastis yang bisa mengganggu kesehatan tubuh Anda.
Daya tahan tubuh menurun
Daya tahan tubuh Anda menurun juga bisa menjadi efek samping puasa tanpa sahur. Efek samping ini bisa terjadi karena tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi untuk sistem kekebalan tubuh.
Akibatnya, Anda lebih berisiko mengalami berbagai macam penyakit saat puasa, seperti nyeri tenggorokan, diare, flu, dan sembelit.
Sebenarnya, sahur selama puasa Ramadhan berguna untuk mencegah terjadinya sindrom metabolik, seperti gangguan terkait gula darah, obesitas, tekanan darah, dan kolesterol.
Hipoglikemia
Salah satu efek samping puasa tanpa sahur yang perlu diwaspadai adalah terjadinya penurunan gula darah yang terlalu rendah atau disebut hipoglikemia.
Kondisi ini berbahaya untuk kesehatan karena dapat menyebabkan Anda mengalami gejala, seperti pusing, lemas, tubuh gemetar, keringat dingin, kejang, hingga penurunan kesadaran.
Asam lambung naik
Tidak sahur untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan juga meningkatkan risiko asam lambung naik.
Makan makanan sehat saat sahur bisa membantu memperlambat proses pengosongan lambung yang menurunkan risiko asam lambung naik selama puasa Ramadhan.
Massa otot menurun Puasa tanpa sahur juga meningkatkan risiko Anda mengalami penurunan massa otot.
Sahur adalah waktu yang Anda miliki untuk mendapatkan asupan protein sebelum berpuasa.
Pakar kesehatan menyarankan untuk makanan sumber protein menjadi salah satu menu sahur sebelum puasa. Protein berfungsi untuk membantu pembentukan dan perbaikan jaringan otot.
Karenanya, makan makanan sumber protein akan membantu mencegah terjadinya penurunan massa otot yang signifikan.
Keseimbangan tubuh terganggu Gangguan keseimbangan tubuh adalah efek samping puasa tanpa sahur lainnya.
Hal ini dikarenakan kebutuhan energi yang tidak tercukupi selama puasa Ramadhan menyebabkan tubuh mudah goyah dan lemas.
Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memicu munculnya rasa pusing hingga vertigo. Demikianlah sejumlah efek samping, jika Anda tidak sahur saat akan menjalankan puasa Ramadhan.
Penulis: Nia Herlina [Pengurus PKK Kabupaten Indramayu]