27.2 C
Indramayu
Sabtu, Maret 8, 2025


Ramadhan itu Syahrul Qurann: Mari Kembali kepada Al Qur’an dan Raih Pahala Agung

ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. Salah satu keistimewaan Ramadhan adalah diturunkannya al-Quran pada bulan mulia tersebut.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai pentunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil) … [Q.S. Al-Baqarah: 185].

- Advertisement -

Demikian juga hidup kita menjadi istimewa karena Allah subhanahu wa ta’ala menurunkan al-Quran sebagai petunjuk bagi hidup dan kehidupan kita.

Jika kita mencari kebahagiaan selain dari al-Quran, percayalah kita tak akan mendapatkannya. Ketenangan dan kebahagiaan hanya ada saat kita benar-benar menjadikan al-Quran sebagai pedoman hidup kita.

Tengoklah, bagaimana para salafussalih saat datang Ramadhan mereka menghentikan semua aktivitas menulis atau berkarya, dan semua fokus kepada al-Quran.

Padahal mereka adalah sosok-sosok yang telah hafal al-Quran, namun begitu Ramadhan tiba seolah dijadikan sebagai rihlah quraniyyah, yang bisa menentramkan jiwa dan pikiran mereka.

Imam Syafii dan Imam Hanafi misalkan setiap Ramadhan sanggup mengkhatamkan 60 kali membaca al-Quran di luar shalat. Imam Bukhari mampu menghatamkan 1x setiap harinya, dan 1 kali setiap 3 kali shalat tarawih, serta masih banyak lagi contoh teladan lainnya.

Al-Quran adalah tanda cinta dan sayang Allah subhanahu wa ta’ala kepada hamba-hambaNya. Namun sering kita mengabaikannya karena sibuk dengan yang justru melalaikan dan menjauhkan kita dari al-Quran.

Akibatnya hati kita banyak virus atau bakteri yang membuatnya sakit dan kotor, itulah penghalang kita dari membaca dan berinteraksi dengan al-Quran.

Utsman bin ‘Affan radhiallaahu ’anhu berkata, “Seandainya hati kita bersih, maka tidak akan puas membaca Kalamullah (Al Quran).” [Ighatsatul Lahfan, 1/64].

Maka, di Ramadhan tahun ini, kuatkan azam dan tekad kita untuk kembali kepada al-Quran, karena saat kita kembali kepada al-Quran maka sejatinya kita sedang memperbaiki hidup dan kehidupan kita.

Memang kita tak harus membebani diri harus khatam sekian kali, cukuplah istiqomah membaca al-Quran, mencintainya dan terus berusahan menjadi ahlul quran.

Penulis: Wawan Idris

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler