33.3 C
Indramayu
Minggu, April 20, 2025


Islam itu Aneh, Orang Islam itu Menyelisihi Manusia Kebanyakan

ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. Penduduk Mekkah menganggap Islam itu aneh karena ibadahnya menyelisihi cara beribadah mereka.

NABI Muhammad Sholallohu ‘alaihi wa ssalam bersabda, “Islam bermula dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang asing.”

- Advertisement -

Hadits yang diriwayatkan Muslim ini, menggambaran bahwa Islam itu dimulai dalam keadaan asing. Disebut demikian, karena saat Islam hadir di Mekkah mayoritas penduduknya penyembah berhala, pelaku kemusrikan, dan kafir.

Penduduk Mekkah menganggap Islam itu aneh karena ibadahnya menyelisihi cara beribadah mereka.

Islam mengajarkan dan mengamalkan tauhid, mengesakan Alloh Azza wa jalla, dan menyuburkan Sunnah. Sedangkan penduduk Mekkah adalah penyembah berhala, pelaku kemusrikan, dan kafir.

Namun berkat pertolongan Alloh Azza wa jalla, kesabaran, kesungguhan, dan perjuangan yang tiada batasnya, Islam menjadi agama mayoritas Mekkah, Madinah, dan bahkan sekarang sampai ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Islam tidak aneh lagi, tidak asing lagi. Akan tetapi setelah tidak aneh dan asing lagi, Islam akan kembali aneh dan bahkan asing. Kini keanehan dan keasingan Islam sudah terasa.

Meskipun pemeluknya sangat banyak, tempat ibadah (masjid, mushola, pondok pesantren, rumah tahfidz) juga banyak, namun mereka tidak menjalankan syariat sesuai Qur’an dan Sunnah.

Sebagai contoh, ada kegiatan da’wah yang diwalai dengan musik DJ, bersholawat kepada Rasulullh Shollallohu ‘alaihi wa salam diiringi dengan musik dan joget, menyembah kuburan, dan lain-lain.

Sungguh, wahai saudaraku! Nabi Shollallohu ‘alaihi wa salam sudah sempurna membawa agama Islam. Kita pemeluknya tinggal mengikuti semua ajarannya, tak perlu ditambah-tambah apalagi sampai mengada-ada.

Wahai saudaraku, ibadah yang tidak mencontoh kepada Nabi Shollallohu ‘alaihi wa salam sebanyak dan sebaik apa pun dijamin tidak akan diterima Alloh Azza wa jalla.

Tidak hanya itu, bahkan yang lebih memprihatinkan lagi, ketika ada da’wah yang menuntun kepada Qur’an dan Sunnah justru dianggap aneh, asing, dan menyelisihi.

Namun demikian sebagaimana hadits di atas, beruntunglah bagi orang-orang yang asing. Yaitu orang-orang yang mengadakan perbaikan di tengah manusia yang berbuat kerusakan.

Penulis: Wawan Idris

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler