30.8 C
Indramayu
Sabtu, April 12, 2025


Mengenal Perbedaan Serangan Jantung dan Gerd, Belajar pada Kasus Meriam Bellina

MHNEWS.ID.- Asam lambung dapat menyebabkan GERD (gastroesophageal reflux disease) dapat naik ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar di dada dan rasa nyeri.

Kondisi ini sangat mirip dengan serangan jantung dan berbeda pula dengan maag. Kekeliruan mengartikan nyeri dada yang dirasakan sebagai gejala GERD dialami oleh aktris senior Meriam Bellina.

- Advertisement -

Sebagai pengidap gangguan pencernaan ini, ia mengira tengah mengalami kekambuhan GERD. Ia juga mengalami mual dan muntah seperti biasanya saat GERD-nya kambuh.

Namun, kali ini ada sensasi yang berbeda: dada terasa panas dan terhimpit. “Lama-lama kok kayak diinjek gajah ya (dada), kayak ada yang teken,” tuturnya, sebagaimana dilansir Kompas.com.

Meriam lalu memutuskan untuk ke Instalasi Gawat Darurat dan menjalani pemeriksaan elektrokardiogram (EKG).

Hasilnya menunjukkan ia mengalami serangan jantung karena adanya penyempitan pada pembuluh darahnya.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah A.Sari Sri Mumpuni menjelaskan memang gejala serangan jantung dan GERD memang bisa mirip sehingga sulit dibedakan tanpa pemeriksaan medis.

“Gejalanya memang mirip, ada rasa enggak nyaman di dada, mulai dari ulu hati, kadang sampai ke dada tengah. Ada sensasi terbakar,” kata dokter kardiologi intervensi dari RS Pondok Indah – Pondok Indah Jakarta ini.

Walau demikian, dokter Sari mengatakan bahwa ada ada tanda pembeda yang khas antara gejala keduanya yang penting untuk dikenali.

“Kalau serangan jantung nyerinya menjalar ke punggung, lengan kiri, rahang dan seperti ada beban berat di dada. Sedangkan GERD lebih khas, tajam tapi tidak menjalar, hanya terpusat di ulu hati,” paparnya.

Selain itu, nyeri dada akibat serangan jantung juga bisa dirasakan saat kita sedang beraktivitas fisik, seperti jalan cepat atau naik tangga. Rasa nyeri itu bisa hilang saat istirahat tetapi muncul kembali saat beraktivitas.

Butuh penanganan segera Ditegaskan oleh dr.Sari bahwa keluhan pada dada tidak boleh dianggap sepele, termasuk pada pengidap GERD atau sakit maag.

Segera periksakan ke dokter, terlebih jika ada faktor risiko penyakit jantung seperti mengidap hipertensi, diabetes, punya kebiasaan merokok, atau ada riwayat penyakit ini dalam keluarga.

Serangan jantung harus segera mendapatkan penanganan karena dapat menyebabkan kerusakan pada otot jantung hingga kematian. “Pertolongan harus diberikan dalam jangka waktu kurang dari enam jam,” ujar dr.Sari.

Dalam waktu enam jam, tindakan untuk menangani serangan jantung harus dilakukan. Dari hasil pemeriksaan EKG biasanya akan terlihat apakah sumbatan penyebab serangan jantung masih ada dan harus dibuka dengan pemasangan ring jantung.

Dijelaskan oleh dr.Sari, ada dua intervensi yang bisa dilakukan untuk membuka sumbatan pada pembuluh darah, yaitu pemberian obat pengencer darah lewat infus, atau intervensi koroner dengan pemasangan ring.

Oleh sebab itu, kesadaran dalam deteksi dini amat diperlukan. Apabila ada kecurigaan terkait serangan jantung, sebaiknya segera memeriksakan diri ke rumah sakit.

Penulis: Nia Herlina [Pengurus PKK Kabupaten Indramayu]

 

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler