31.4 C
Indramayu
Senin, April 14, 2025


Sangat Penting, saat Memasuki Usia 40 Tahun Periksakan Jantung, Mengapa?  

MHNEWS.ID.- Penyempitan pembuluh darah dapat terjadi perlahan selama bertahun-tahun dan tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, bila ada faktor pencetus, sumbatan itu bisa menyebabkan serangan jantung.

Karenanya, penting untuk melakukan pemeriksaan jantung untuk mencegah serangan jantung terutama saat usia sudah memasuki 40 tahun.

- Advertisement -

Serangan jantung terjadi ketika aliran darah yang membawa oksigen ke otot jantung berkurang atau berhenti. Hal ini disebabkan penumpukan lemak, kolesterol, dan plak yang memicu penyempitan pembuluh darah jantung.

“Kalau sudah ada penyumbatan pada pembuluh darah koroner, bisa terjadi serangan jantung, bahkan saat kita sedang tidur. Makanya banyak juga kasus serangan jantung terjadi dini hari atau subuh,” kata dr. A.Sari Sri Mumpuni Sp.PJ Sub spesialis kardiologi intervensi.

Selain nyeri dada, tanda serangan jantung bisa berupa keluarnya keringat dingin, sesak napas, dada seperti terhimpit beban berat, atau pingsan.

Tanda-tanda tersebut bisa juga menjadi tanda dari penyakit lain, seperti penyakit asam lambung atau GERD. Namun, kecurigaan pada serangan jantung sebaiknya tetap diperlukan agar tidak terlambat mendapatkan penanganan.

Dokter Sari mengatakan bahwa ada ada tanda pembeda yang khas antara gejala keduanya yang penting untuk dikenali.

“Kalau serangan jantung nyerinya menjalar ke punggung, lengan kiri, rahang dan seperti ada beban berat di dada. Sedangkan GERD lebih khas, tajam tapi tidak menjalar, hanya terpusat di ulu hati,” paparnya.

Meski penanganan serangan jantung sudah semakin canggih, namun upaya pencegahan tetap harus diutamakan. Individu berusia di atas 40 tahun disarankan untuk melakukan pemeriksaan kondisi jantung secara berkala.

“Lakukan pencegahan dengan check up rutin, apalagi kalau ada komorbid, seperti hipertensi, diabetes, merokok, atau ada riwayat penyakit jantung dalam keluarga,” kata dr.Sari.

Selain pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kadar lemak darah dan gula darah, pemeriksaan jantung dilakukan dengan melakukan treadmil atau elektrokardiogram (EKG).

“Kalau hasilnya masih meragukan bisa dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan CT Scan atau MRI,” ujar dokter dari RS Pondok Indah – Pondok Indah Jakarta ini sebagaimana ditulis Kompas.com.

Di Indonesia, rata-rata usia terjadi serangan jantung pada 55-65 tahun. Ini lebih muda dibanding dengan Amerika yakni sekitar 60-65 tahun dan Jepang 65-70.

Saat ini jumlah penderita penyakit jantung yang berusia kurang dari 50 tahun di Indonesia juga meningkat.

Tingginya kasus penyakit jantung di usia muda ini sejalan dengan kurangnya aktivitas fisik kaum muda. Tren angka obesitas pada remaja dan juga kebiasaan merokok juga meningkat.

Penulis: Nia Herlina [Pengurus PKK Kabupaten Indramayu]

 

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler