MHNEWS.ID.- Masa-masa penantian petani yang tidak sebentar, sekitar empat bulanan kerap kali berujung dengan kekecewaan dan bahkan menyisakan utang karena harga padi sangat murah.
Alih-alih petani mendapatkan untung saat panen raya, mereka malah gigit jari karena harga gabah murah. Akibatnya petani pun jangankan untung, utang untuk modal pun tak terbayar.
Sudah bukan rahasia lagi jika harga padi memang akan sangat murah, bahkan sampai di bawah ketentuan pemerintah saat sedang panen raya. Alasannya apalagi kalau bukan karena gabah berlimpah.
Alasan karena gabah berlimpah sesungguhnya sangat menyakitkan, bagaimana tidak di sisi lain pemerintah menggembar-gemborkan swasembada pangan yang artinya produksi harus berlimpah. Namun saat produksi berlimpah, gabah jadi seperti ‘sampah’, tak berharga.
Sesungguhnya anjloknya harga gabah, terutama saat sedang panen raya merupakan permainan para tengkulak. Mereka yang punya uang memainkan para petani demi mengeruk keuntungan berlimpah.
Karena hal inilah Pemerintah menugaskan Perum Bulog untuk membeli gabah petani dengan harga yang menguntungkan. Namun nyatanya, Bulog pun seolah tidak berdaya menghadapi permainan tengkulak.
Bahkan tidak dipungkiri, oknum pegawai Bulog diduga kerap bekerja sama dengan tengkulak memainkan harga gabah petani saat panen raya. Oknum Bulog diduga kerap merangkap sebagai tengkulak.
Itu dahulu, kali ini diharapkan hal tersebut tidak terjadi lagi. Terlebih Perum Bulog Jawa Barat menyatakan akan mempercepat langkah penyerapan gabah petani di wilayah Kabupaten Indramayu dan sekitarnya.
Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Kanwil Bulog Jawa Barat, Muhamad Alexander. Ia menegaskan pada saat panen raya beberapa pekan ke depan Bulog siap menyerap gabah petani.
Langkah ini diambil guna memastikan harga gabah petani tetap stabil sesuai ketetapan pemerintah yakni Rp 6.500,00 per kilogram.
Untuk merealisasiannya, Muhamad Alexander menyatakan pihaknya telah menyiapkan gudang dan armada logistik untuk memperlancar proses pembelian gabah langsung dari petani.
Saat ini penyerapan gabah di wilayah Jawa Barat sudah mencapai 135 ribu ton. Sementara untuk Kabupaten Indramayu, penyerapan gabah baru mencapai 51 ribu ton gabah dan masih kekurangan penyerapan gabah sebanyak 786 ribu ton.
“Kami komitmen menjaga agar gabah petani terserap optimal dengan harga yang menguntungkan, sekaligus menjaga stabilitas stok pangan nasional,” ujar Alexander di Kabupaten Indramayu, Kamis (10/4/2025).
Alexander menegaskan, jika terdapat harga di bawah Rp 6.500,00 per kilogram maka pihaknya siap menjemput gabah petani tersebut.
Bupati Indramayu, Lucky Hakim, menyambut baik langkah cepat yang diambil Bulog. Bupati menilai hal ini sangat membantu petani dalam menghadapi fluktuasi harga saat musim panen.
“Pemerintah daerah siap mendukung kebijakan ini, program jemput gabah ini sangat luar biasa sebagai proteksi terhadap harga petani sehingga mendapatkan kepastian harganya,” ungkapnya.
Lucky Hakim menambahkan, sinergi antara pemerintah daerah, Bulog, dan TNI menjadi sangat krusial agar gabah petani tidak jatuh ke tangan tengkulak dengan harga di bawah standar.
Penulis : Daniswara
Editor : Wawan Idris