MHNEWS.ID.- Dedi Mulyadi menyampaikan penghargaan kepada Kejaksaan Tinggi Jawa Barat karena telah berhasil membongkar kasus penyimpangan kredit di Banak Jabar Banten (bjb).
“Kepada Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, saya ucapkan terima kasih dan rasa hormat yang tinggi kepada Kejaksaan Agung RI,” tegasnya di sela-sela menyampaikan pidato pada Sidang Paripurna DPRD Jawa Barat, Kamis (22/5/2025).
Ucapan terima kasih dan penghargaan tersebut disampaikan Gubernur Dedi karena Kejaksaan Tinggi Jawa Barat dan Kejaksaan Agung telah menahan dan mentersangkakan Dirut PT Sritex.
Dalam kasus penyimpangan kredit di bjb tersebut Kejaksaan juga menahan dan mentersangkakan Pimpinan Divisi Komersial dan Korporasi bjb tahun 2020, Dicky Syahbandinata.
Kasus ini berkaitan dengan pemberian kredit dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten juga PT Bank DKI Jakarta kepada Sritex.
Pemberian kredit tersebut dinilai dilakukan secara melawan hukum dan menyebabkan kerugian negara hingga Rp 692,98 miliar.
“Karena tidak melakukan analisis yang memadai dan mentaati prosedur serta persyaratan yang telah ditetapkan, yaitu salah satunya adalah tidak terpenuhinya syarat kredit modal kerja,” ucap Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar.
Atas tindakan itu, ketiga tersangka dijerat Pasal 2 Ayat 1 atau Pasal 3 juncto pasal 18 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Kejagung juga akan melakukan penahanan terhadap tiga tersangka tersebut di Rumah Tahanan Salemba cabang Kejaksaan Agung.
“Penahanan akan dilakukan dalam jangka waktu 20 hari ke depan. Sebentar lagi akan dilakukan atau dibawa ke tahanan,” ujar Qohar.
Karena terbongkarnya penyimpangan kredit tersebut, Dedi telah mengambil langkah taktis. Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun melalui RUPS sudah melakukan koreksi dan perubahan secara total.
“Saya berharap peristiwa ini tidak akan mempengaruhi kinerja bjb. Saya ucapkan terima kasih. Dan semoga peristiwa ini tidak terjadi di masa yang akan datang,” ujarnya.
Penulis: Wawan Idris
