29.1 C
Indramayu
Senin, Juni 23, 2025


Bukan Kesenangan Dunia, Ingatlah Wahai Saudaraku, Inilah Tanda Alloh Sayang Kepadamu

ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. Manusia selalu menginginkan harta berlimpah, kenikmatan dunia, dan segala urusan dipermudah.

Dan untuk mewujudkan keinginannya itu manusia bekerja keras, berdoa sekhusu-khusunya, beribadah dengan ikhlas, dan berikhtiar dengan keras.

- Advertisement -

Manakala segala keinginnya (kesenangan dunia) diraih, bergembira dan banyak diantaranya yang berprasangka baik kepada Alloh azza wa jalla. Mereka dengan bangga mengatakan betapa Alloh azza wa jalla sayang kepadanya.

Sebaliknya, saat kesenangan dunianya tidak tercapai, ia bersedih dan lantas berburuk sangkalah kepada Alloh azza wa jalla. Ia merasa betapa Alloh Azza wa Jalla tidak sayang, betapa tidak adil kepadanya.

Wahai Saudaraku, janganlah tertipu dengan kesenangan duniawi. Apalagi sampai berburuk sangka kepada Alloh Azza wa jalla karena doa, ibadah, dan ikhtiar tidak diperkenankan-Nya.

Janganlah berburuk sangka kepada Alloh azza wa jalla karena tetap ditimpa kesulitan dan kesempitan padahal sudah merasa taat serta tidak lagi bermaksiat.

Wahai Saudaraku, camkan firman Alloh Azza wa jalla: “Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki)”.

“Mereka bergembira dengan kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia hanyalah kesenangan (yang sedikit) dibanding kehidupan akhirat,” [Ar-Rad: 26].

Wahai Saudaraku, sesungguhnya bukti kasih sayang Alloh azza wa jalla kepadamu bukanlah limpahan kesenangan dunia.

Sebagaimana diriwayatkan dari Anas ibn Malik radhiyallahu ’anhu berkata: Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

Apabila Allah menghendaki kebaikan untuk hamba-Nya maka Dia akan menyegerakan untuknya hukuman di dunia”.

Dan apabila Allah menghendaki kejelekan untuk hamba-Nya maka Dia akan menahan darinya hukuman karena dosanya sehingga kelak di akhirat Dia akan menyempurnakan hukuman untuknya,” [H.R. At-Tirmidzi, no. 2319].

Dilansir pesantrenalirsyad.org., hadist tersebut mengandung makna sebagai berikut:

  1. Salah satu tanda Allah menghendaki kebaikan kepada hamba-Nya adalah dengan memberikan musibah dan ujian kepadanya sebagai hukuman atas dosa dan maksiat yang dia lakukan.
  2. Dan salah satu tanda Allah menghendaki kejelekan kepada hamba-Nya adalah dengan membiarkan hamba tersebut terus dalam kemaksiatan tanpa teguran dan peringatan dari-Nya berupa musibah dan cobaan.
  3. Musibah dan cobaan yang dialami seorang mukmin merupakan tanda kebaikan yang Allah berikan kepadanya. Maka hendaknya dia menghadapinya dengan kesabaran dan selalu berperasangka baik kepada Allah.
  4. Salah satu bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang beriman adalah saat Allah sudah memberikan hukuman atas dosa yang dilakukan hamba-Nya tersebut, maka Dia tidak akan mengulangi hukuman untuk kedua kalinya di akhirat.
  5. Hukuman Allah yang diberikan kepada hamba-Nya itu ada dua; hukuman yang Allah segerakan di dunia dan hukuman yang Allah simpan untuk diberikan di akhirat.
  6. Hukuman yang Allah berikan kepada hamba-Nya di dunia atas dosa dan kemaksiatan yang dilakukan hamba itu lebih ringan daripada hukuman dan siksaan yang akan Allah berikan kepadanya kelak di akhirat. Maka bersyukurlah atas kasih sayang dan nikmat Allah ini.
  7. Isyarat bahwa segala ketetapan Allah itu tidak kosong dari hikmah dan semua perbuatan-Nya itu selalu membawa kebaikan bagi hamba sekalipun dalam bentuk sesuatu yang tidak disukai oleh hamba. Wallahu a’lam.

Penulis : Wawan Idris
Sumber: pesantrenalirsyad.org.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler