MHNEWS.ID.- Memiliki buah hati yang tumbuh sehat menjadi idaman bagi semua orang tua. Tak heran jika para orang tua pun melakukan berbagai cara untuk mewujudkannya.
Salah satu ciri anak sehat adalah memiliki postur tubuh ideal, baik berat badan maupun tinggi badannya. Anak yang terlalu gemuk dapat memicu berbagai masalah, tertuama obesitas.
Dokter spesialis anak Piprim Basarah Yanuarso menegaskan bahwa asupan protein hewani memiliki peran penting dalam mencegah maupun menangani obesitas pada anak.
“Protein hewani mengandung sembilan asam amino esensial yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh,” ujar Piprim seusai ujian terbuka promosi doktor di Gedung IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, seperti dilansir Antara, Selasa (20/5/2025).
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu menjelaskan, asam amino esensial sangat dibutuhkan untuk mencegah masalah gizi seperti stunting dan obesitas.
“Jadi protein hewani itu harus diberikan. Enggak boleh cuma tahu tempe, enggak boleh sayur buah doang. Protein hewani itu harus cukup supaya anak-anak kita cerdas dan tinggi,” tuturnya.
Diet untuk anak obesitas Bagi anak-anak yang sudah terlanjur mengalami obesitas, Piprim merekomendasikan penerapan Modified Atkins Diet (MAD).
Diet ini merupakan jenis diet ketogenik yang sangat rendah karbohidrat tanpa membatasi asupan protein dan lemak.
“MAD itu untuk sindrom metabolik, satu paket: jadi langsing, tensinya turun, gula darahnya normal, profil lipidnya juga membaik,” ujarnya.
Ia menambahkan, protein hewani juga berperan dalam menciptakan rasa kenyang, yang dapat membantu mencegah anak makan berlebihan.
“Contoh makanannya, pagi-pagi sarapannya omelet. Tapi telurnya banyak, empat atau lima, enggak pakai karbohidrat dulu,” ucapnya.
Efektivitas jangka pendek Menurut Piprim, pola diet tersebut bisa dijadikan terapi jangka pendek dan dicoba selama tiga bulan, dengan disertai aktivitas fisik.
“Misalkan anak obesitas, tiga bulan pola makannya seperti itu. Biasanya berat badan akan membaik, anaknya juga lebih segar. Nanti setelah berat badannya normal, silakan dilanjutkan dengan pola makan yang dia pilih,” katanya.
Penulis: Nia Herlina [Pengurus PKK Kabupaten Indramayu]