28.5 C
Indramayu
Rabu, Juni 25, 2025


Jangan Panik, Inilah yang Harus Dilakukan Bunda jika Anak Terkena Asma

MHNEWS.ID.- Penyakit asma bisa diderita siapa pun, termasuk anak-anak. Pada anak-anak penyakit asma bahkan menjadi salah satu penyakit kronis yang banyak dijumpai.

Banyak orang tua yang belum menyadari bahwa asma yang tidak tertangani dengan baik dapat berdampak jangka panjang. Salah satunya adalah gangguan fungsi paru-paru ketika anak tumbuh dewasa.

- Advertisement -

Dr. Wahyuni Indawati, Sp.A, Subsp.Respi(K), Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi IDAI, mengatakan hal itu dalam webinar yang digelar secara daring pada Selasa (27/5/2025).

Risiko gangguan pernapasan saat dewasa akibat asma pada anak

Sebagaimana ditulis Kompas.com, menurut Wahyuni, sistem pernapasan anak masih terus berkembang hingga usia dewasa muda, sekitar usia 24 tahun.

Namun, jika asma pada masa kanak-kanak tidak terkontrol dengan baik, perkembangan fungsi paru bisa terganggu.

“Kalau pada anak-anak dengan asma yang tidak terkendali sehingga selalu jatuh dalam kondisi serangan asma atau gejala asmanya sering, itu sebenarnya akan menurunkan fungsi parunya,” jelasnya.

Akibatnya, saat menginjak usia dewasa atau bahkan usia tua, anak dengan asma yang tidak tertangani optimal bisa lebih mudah mengalami sesak napas dan kelelahan. Ini karena fungsi paru-parunya tidak mencapai kapasitas maksimal yang seharusnya.

Cara mengendalikan dan mengobati asma pada anak

Agar fungsi paru anak dapat berkembang optimal, pengendalian dan pengobatan asma menjadi kunci penting.

Wahyuni menekankan bahwa asma tidak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya bisa dikendalikan agar anak tetap tumbuh aktif dan sehat.

Pengendalian asma dapat dilakukan dengan:

Menghindari pencetus serangan seperti debu, asap rokok, atau udara dingin.

Memberikan obat pengendali jika anak mengalami gejala lebih dari satu kali dalam sebulan.

Menggunakan inhaler atau nebulizer saat serangan terjadi di rumah.

Memberikan obat pengendali setiap hari minimal selama tiga bulan dan menurunkannya secara bertahap sesuai arahan dokter.

Wahyuni juga mengingatkan agar orang tua tidak menghentikan pemberian obat hanya karena gejala membaik.

“Obat pengendali tetap harus diberikan sampai anak betul-betul stabil dan dokter memberikan arahan terkait kapan dosis bisa diturunkan,” ujarnya.

Asma yang tidak tertangani sejak masa anak-anak berisiko menghambat perkembangan fungsi paru dan memicu gangguan pernapasan di usia dewasa.

Karena itu, pengendalian asma yang tepat dan konsisten menjadi langkah penting agar anak bisa tumbuh sehat tanpa batasan fisik di masa depan.

Penulis: Nia Herlina [Pengurus PKK Kabupaten Indramayu]

 

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler