28.6 C
Indramayu
Selasa, Juni 24, 2025


Mengapa Skin Barrier Rusak? Inilah 3 Faktor Penyebabnya Menurut Dokter

MHNEWS.ID.- Kaum perempuan –bahkan terjadi pada kalangan adam- dipastikan menginginkan kulit wajahnya selalu cerah, bersih, muda, glowing, dan lembut.

Kondisi seperti itu akan terwujud manakala skin barriernya terjaga. Mengapa? Karena skin barrier adalah lapisan pelindung kulit terluar.

- Advertisement -

Jadi kalau skin barrier rusak, kulit akan lebih mudah mengalami iritasi, kering, dan bahkan meradang. Karenanya wajiblah melindungi skin barrier.

Menurut dr. Anesia Tania, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Kota Jakarta Pusat, banyak orang yang belum memahami faktor-faktor penyebab rusaknya skin barrier.

“Karena kulit kita itu perlindungan utama ya. Jadi apapun yang menyentuh kulit kita sebenarnya bisa mengganggu skin barrier maupun skin microbiome,” jelas dr. Anesia dalam acara POND’S Biome Lab di di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (7/6/2025).

Oleh karena itu, ia menyarankan untuk memperhatikan beberapa faktor utama yang bisa merusak skin barrier.

Berikut tiga faktor utama yang perlu dihindari agar skin barrier tetap sehat dan berfungsi dengan baik.

1. Mencuci muka terlalu sering

Menurut dr. Anesa, wajah perlu dibersihkan setiap hari agar tetap sehat. Namun, jika dicuci terlalu sering, kulit akan kehilangan kelembapan alaminya.

“Jadi yang paling gampangnya kalau kita cuci muka terlalu sering, kulit akan kehilangan kelembapan alaminya,” ujarnya.

Kulit yang terlalu sering terkena air dan pembersih akan lebih rentan mengalami iritasi karena kondisi microbiome-nya tidak lagi ideal.

Microbiome sendiri adalah kumpulan mikroorganisme alami yang membantu menjaga kesehatan kulit.

2. Menggunakan pembersih terlalu keras

Jenis pembersih yang digunakan juga berpengaruh besar terhadap kondisi skin barrier. Pembersih yang terlalu keras cenderung membuat kulit tertarik dan kencang setelah digunakan.

“Kemudian kita pakai sabun, misalnya, atau pembersih yang terlalu keras, terlalu berbusa, muka kita berasa kencang gitu,” jelas dr. Anesa.

Selain itu, pembersih juga dapat mengikis minyak alami dan merusak keseimbangan microbiome pada kulit.

Kulit menjadi lebih sensitif, kering, dan rentan mengalami peradangan. “Itu udah pasti terganggu juga microbiome-nya,” tambahnya.

3. Tidak menggunakan sunscreen

Dr. Anesa menyarankan untuk menggunakan sunscreen setiap hari, terutama bagi orang yang suka beraktivitas di luar ruangan.

Kulit yang terlalu sering terkena paparan sinar matahari tanpa perlindungan bisa membuat kulit terbakar dan muncul flek hitam.

Paparan sinar matahari juga dapat mengganggu keseimbangan microbiome pada kulit.

“Kalau misalnya kalian suka outdoor terus tapi enggak suka pakai pelindung, enggak pakai sunscreen, itu kulit kita kebakar, otomatis microbiome juga terganggu,” jelasnya.

Penulis: Nia Herlina [Pengurus PKK Kabupaten Indramayu]

 

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler