MHNEWS.ID.- Kabupaten Indramayu telah menyediakan zona atau kawasan industri di beberapa wilayah strategis sesuai dengan potensi dan pasilitas penunjangnya.
Namun sejauh ini kawasan industri di Kecamatan Juntinyuat yang paling banyak dilirik investor. Ini terbukti dari realisasi investasi Triwulan Pertama 2025 mencapai Rp 179.448.831.860,00.
Magnet kuat Kecamatan Juntinyuat bagi para investor tidak lepas dari hadirnya dua industri besar nasional yang sudah ada sebelumnya, yaitu Kilang Minyak Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan dan PT Polytama Propindo.
Sejak dibangunnya Kilang Minyak RU VI Balongan tahun 1990 Kecamatan Juntinyuat sudah ditetapkan sebagai kawasan industri.
Tercatat ada beberapa industri selain Polytama Propindo, yaitu Inustri Katalis dan PT Batavindo. Sayangnya kedua industri ini tidak mampu bertahan sejak beberapa tahun lalu.
Sebagai kawasan industri, lahan sawah milik warga di Desa Lombang, Limbangan, Tinumpuk, dan sekitarnya di sepanjang jalan Raya Balongan-Juntinyuat telah dimiliki perusahaan nasional.
Namun lahan sawah tadah hujan di kawasan itu sejak tahun 2000-an kembali ditanami padi oleh masyarakat atas ijin pemiliknya. Ini terjadi karena selain Polytama Propindo tidak ada lagi investor yang membangun industri.
Sampai sekarang, kawasan industri Kecamatan Juntinyuat belum berubah secara signifikan karena pertumbuhan investasi masih stagnan.
Data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Indramayu tercatat investasi di Kecamatan Juntiyuat sebanyak Rp 179.448.831.860,00.
Angka tersebut sejatinya belum menggambarkan adanya sentimen positif pertumbuhan investasi. Dikatakan demikian karena potensi kawasan industri di Juntinyuat sangat besar.
Dengan demikian perlu upaya lebih keras lagi dari jajaran Pemerintah Kabupaten Indramayu untuk mempromosikan kawasan tersebut.
Lebih nyaman, ramah, dan menguntungkan
Diketahui, di bawah kepemimpinan Bupati Lucky Hakim dan Wakil Bupati Syaefudin, angin segar terus bertiup bagi dunia usaha seiring telah terealisasinya investasi di Triwulan I tahun 2025 yang menembus angka Rp 362.336.552.361,00.
Angka tersebut menjadi bukti nyata bahwa upaya membuka akses dan kenyamanan bagi para penanam modal mulai membuahkan hasil.
Di balik angka-angka tersebut, ada harapan besar. Sebanyak 693 warga Indramayu kini mendapatkan pekerjaan baru, seiring mengalirnya investasi ke berbagai sektor dan wilayah.
Sebagian besar investasi datang dari dalam negeri (PMDN) mencapai Rp 331.579.091.053, sementara investasi asing (PMA) menyumbang Rp 30.757.461.308,00.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), R.M. Wahyu Adhwijaya, mengungkapkan bahwa realisasi investasi tahun ini meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang hanya mencapai Rp 224 miliar.
“Investasi di Indramayu semakin nyaman, ramah, dan menguntungkan. Geliat ekonomi juga makin terasa. Ini capaian yang sangat baik, dan kami yakin trend positif ini akan terus berlanjut,” kata Wahyu penuh optimisme.
Pemerintah Kabupaten Indramayu menyadari bahwa investasi bukan sekadar angka. Di baliknya, ada harapan akan peningkatan kesejahteraan, terbukanya peluang usaha baru, serta berkembangnya ekonomi lokal secara berkelanjutan.
Dengan strategi yang terukur, komitmen untuk memberikan kemudahan berusaha, dan kerja sama lintas sektor, Kabupaten Indramayu bersiap menjadi rumah bagi investasi yang inklusif dan berdampak luas.
Penulis : Wawan Idris