MHNEWS.ID.- Hukuman yang akan diterima seorang perempuan lanjuta usia berinisial TS (65) sebagai akibat kesalahannya menjual orang ke luar negeri sangatlah berat.
Ya! Warga Kecamatan Juntinyuat, Indramayu ini terancam hukuman pidana maksimal 15 tahun penjara karena terjerat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Tidak sampai di situ, TS bahkan terancam hukuman penjara seumur hidup. Ini berlaku karena orang yang dijual oleh TS ke Arab Saudi itu meninggal dunia akibat disiksa majikannya.
Hukuman itu sesuai dengan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan TPPO dan/atau Pasal 81 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan PMI.
Diberitakan sebelumnya, Wasinah binti Sumali Kadi ini meninggal dunia diduga akibat penyiksaan yang dilakukan majikannya selama menjadi pekerja rumah tangga di Arab Saudi.
Selain Wasinah, seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) lainnya yang bernama Ica binti Caskim mengalami penyiksaan sehingga menderita. Beruntung Ica masih bisa diselamatkan bahkan dapat kembali pulang ke tanah air.
Wasinah dan Ica bekerja ke Arab Saudi secara ilegal. Keduanya menjadi korban TPPO yang dilakukan seorang pelaku berinisial TS (65) asal Kec. Juntinyuat.
Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo melalui Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Muchammad Arwin Bachar, dalam keterangannya mengatakan, kasus tersebut terungkap berdasarkan laporan polisi tertanggal 9 Agustus 2023.
“Tersangka perempuan berinisial TS (65), warga Kecamatan Juntinyuat, diduga kuat memberangkatkan dua perempuan ke Arab Saudi,” kata AKP Muchammad Arwin Bachar.
“Padahal Arab Saudi merupakan negara tujuan yang sedang diberlakukan moratorium penempatan PMI perseorangan,” jelasnya kepada wartawan di Mapolres Indramayu, Kamis (3/7/2025).
Ia menjelaskan, perekrutan korban dilakukan sejak Desember 2022 hingga Maret 2023. Korban dijanjikan proses keberangkatan cepat, gaji sebesar 1.200 Riyal, serta uang fee senilai Rp7 juta.
“Korban diberangkatkan melalui Bandara Juanda Surabaya dan diserahkan kepada agen di Jakarta. Keduanya diberangkatkan tanpa melalui prosedur resmi sesuai aturan penempatan PMI,” jelasnya.
Dalam pengungkapan ini, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain dokumen identitas para korban, buku paspor, tiket pesawat, surat-surat dari Kementerian Luar Negeri RI, serta catatan administrasi milik tersangka.
Penulis : Rohman
Editor : Wawan Idris