MHNEWS.ID.- Banyak cara sudah dilakukan para petani Indramayu untuk memberantas perkembangabiakan tikus yang menjadi hama tanaman padi.
Namun apa pun cara yang dilakukan, pengendalian hama tikus harus mengedepankan aspek ramah lingkungan.
- Advertisement -
Sangat tidak dibenarkan pengendalian hama tikus dilakukan dengan cara yang membahayakan lingkungan apalagi nyawa manusia, seperti penggunaan arus listrik.
Berikut ini 10 jurus jitu untuk mengendalikan hama tikus dari Kementerian Pertanian RI, yaitu:
1.Sanitasi pembersihan lingkungan dari rumput dan semak belukar terutama di pematang.
- Menyebarkan aroma menyengat dari bahan alami seperti fermentasi urine sapi atau kambing.
- Gropyokan, yaitu kegiatan gotong royong yang dilakukan petani untuk membasmi hama tikus di sawah. Gropyokan tikus merupakan kearifan lokal yang sudah menjadi tradisi di beberapa desa. Tujuannya menyelamatkan hasil panen, mengurangi populasi tikus. Waktu paling tepat sebelum tanam saat olah lahan.
- Mengguyur air atau lumpur di lubang-lubang aktif di pematang.
- Memasang bubu perangkap atau trap barrier system (TBS), untuk menangkap banyak tikus sawah terus menerus selama musim tanam. TBS dianjurkan untuk digunakan pada daerah endemik tikus yaitu wilayah yang populasi tikusnya selalu tinggi sehingga terjadi serangan tikus pada setiap musim tanam.
- Pengemposan dengan bahan belerang alami di lubang-lubang tikus.
- Memasang rumah burung hantu (Rubuha). Pembuatan Rubuha sebagai upaya pengendalian hama tikus dengan bantuan burung hantu sebagai musuh alami hama tikus.
- Menggunakan umpan yakni campuran ubi gadung, kulit kamboja, ragi tape, ikan dan bekatul. Ramuan ini dapat disiapkan oleh petani secara mandiri atau dalam kelompok, sehingga lebih efektif dalam mengendalikan tikus di lahan pertanian yang luas.
- Tidak membunuh ular sawah karena musuh alami tikus.
- Menggunakan jebakan listrik berbahaya. Cara ini tidak hanya membunuh tikus, tapi dapat juga merenggut nyawa manusia.
Penulis: Wawan Idris