28.7 C
Indramayu
Kamis, September 11, 2025


Ingatlah Saudaraku, Menyakiti Orang Tua adalah Dosa Sangat Besar

ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. Berbakti kapada kedua orang tua berbuah pahala sangat besar, sebaliknya jika durhaka maka akan memanen dosa besar.

Saat ini banyak sekali peristiwa tindakan penyia-nyiaan orang tua. Tidak sedikit juga yang melakukan penganiayaan bahkan sampai tega membunuh orang tua.

- Advertisement -

Dalam zaman ini, banyak anak-anak yang kaya menjadikan orang tuanya sebagai ‘pembantunya’ di rumah. Disuruh mengasuh anak-anaknya (cucu-cucunya), mengerjakan pekerjaan rumah (mencuci, memasak).

Ketika orang tuanya sudah renta sehingga tak sanggup lagi bekerja, dengan tanpa rasa iba ia dititipkannya ke panti jompo. Tidak sedikit pula yang menyia-nyiakannya dan menelantarkan di jalan.

Tindakan menyia-nyiakan orang tua seperti menyerahkan pemeliharannya ketika sudah renta ke panti jompo adalah perbuatan tercela. Terlebih jika menyakiti dan sampai membunuhnya, itu perbuatan dosa besar.

Alloh Azz wa Jalla memerintahkan agar anak-anak berbakti kepada orang tuanya, menyayangi, membahagiakan, merawat manakala sudah sepuh (renta). Alloh Azza wa Jalla pun menjanjikan pahala besar atas perbuatan anak yang demikian itu.

Selain memerintahkan birrul wâlidain (berbakti kepada kedua orang tua), agama Islam juga melarang ‘uqûqul wâlidain (durhaka kepada kedua orang tua).

Bagi anak-anak yang durhaka kepada orang tuanya maka tindakannya itu termasuk ke dalam dosa-dosa besar yang mengiringi syirik. Banyak hadits-hadits yang berkaitan dengan hal ini, antara lain:

Dari Abdullâh bin ‘Amr, ia berkata: Seorang Arab Badui datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata:

“Wahai Rasûlullâh, apakah dosa-dosa besar itu?” Beliau menjawab, “Isyrak (menyekutukan sesuatu) dengan Allâh!” Ia bertanya lagi, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Kemudian durhaka kepada dua orang tua!”

Ia bertanya lagi, “Kemudian apa?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sumpah yang menjerumuskan!”

Aku bertanya, “Apa sumpah yang menjerumuskan itu?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sumpah dusta yang menjadikan dia mengambil harta seorang muslim.” [H.R. al-Bukhâri, no. 6255].

Walaupun kedudukan orang tua begitu tinggi, tetapi banyak orang melupakan tuntunan agama yang suci ini. Mereka tidak peduli lagi dengan hak mereka dan tidak menunaikannya sebagaimana mestinya.

Penulis  : Wawan Idris
Sumber: almanhaj.or.id

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

Berita Terpopuler