MHNEWS.ID.- Akun instagram @purnomopolisibaik membagikan video penemuan anak perempuan di bawah umur yang sedang tidur di teras warung warga Lamongan, Jawa Timur.
Dalam videonya itu diungkapkan kisah anak perempuan tersebut sampai tertidur di teras warung warga.
Anak perempuan itu mengaku bernama P. Pendidikannya hanya lulus SD dan berumur sekitar 13 tahun. Sedangkan asalnya dari Desa Kedungwungu, Kecamatan Anjatan, Indramayu.
Kepada Anggota Polisi Lamongan, Purnomo, anak perempuan itu sebelum terlantar di Lamongan sempat ke Surabaya. Ia pergi (kabur) ke Surabaya untuk mencari ketenangan.
Ketika ditanya kenapa kabur, P mengungkapkan kalau dirinya kerap jadi korban pelecehan oleh paman dan ayah tirinya.
“Kan aku sempat pulang ke rumah. Aku kira mamang aku sudah tobat, ya. Tapi pas aku pulang Mamang malah ngelecehin lagi,” ungkapnya.
Putri mengungkapkan kalau sedang tidur mamangnya masuk kamar. Dan selalu maksa melakukan hubungan layaknya suami istri.
Nama pamannya bernama Ucp. Selain pamannya, putri juga mengaku sering dilecehkan ayah tirinya.
P sendiri merupakan anak yatim piatu karena ayahnya bernama Tarya Wijaya dan ibunya bernama Cicih sudah meninggal dunia.
P mengaku tidak mau melaporkan kejadian itu kepada keluarganya karena belum siap. P pun selama ini terpaksa harus menutupi terus-terus penderitaannya.
Keengganan P mengadukan pelecehan itu bukan tanpa sebab. P sempat mengadukan kepada ibunya. Namun akibatnya, ibunya terkena serangan jantung saat mengetahui anaknya jadi korban pelecehan.
Hal yang membuatnya semakin sakit hati justru ketika mengadukan pelecehan kepada neneknya. Oleh neneknya malah dikakatakan kalau dirinya yang suka merayu Pamannya.
Kini P ingin pulang ke Indramayu. Namun P juga takut jika harus pulang ke rumahnya. Ia takut paman dan ayah tirinya akan terus melakukan pelecehan itu.
Camat Anjatan, Uus Wuspito menyampaikan, tim akan bergerak untuk langsung melakukan penjemputan. “Insya Allah hari ini kita jemput,” ujar dia.
Terkait P yang diduga mengalami pelecehan, Uus mengaku belum bisa memastikan dugaan tersebut secara pasti.
Meski demikian, pemerintah tetap akan mencari tahu kejadian yang sebenarnya.
“Kalau itu kami juga belum tahu pasti, tapi kita akan koordinasi dengan Polres. Pelecehan tersebut masih dugaan,” ujar dia.
Penulis: Wawan Idris