29.8 C
Indramayu
Senin, November 17, 2025


Dada Bilal bin Rabah DiTindih Batu Panas, Beratnya Siksaan Kaum Musyrikin Quraisy terhadap Para Sahabat

ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. Gangguan dari kaum musyrikin kepada Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam pada awal dakwah sangatlah parah.

Gangguan paling parah terutama dialami para sahabat, terutama para sahabat yang tidak berasal dari kabilah yang kuat, seperti Ibnu Mas’uud, atau para sahabat yang merupakan budak seperti Bilal.

- Advertisement -

Saat dia membaca Al-Qurān, dia dipukul sampai membekas di wajahnya. Besoknya dia kembali membaca Al-Qurān lalu dipukul lagi. Dia tahu bahwasanya dia akan dipukul apabila membaca Al-Qurān, akan tetapi dia tetap membacanya.

Ibnu Ishaaq berkata, telah menyampaikan kepadaku Yahya bin Urwah bin Az-Zubair, dari ayahnya berkata:

“Yang pertama kali terang-terangan baca al-Qur’an -setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, di Mekah adalah Abdullah bin Mas’uud. Pada suatu hari para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang berkumpul, lalu mereka berkata:

“Demi Allah, kaum Quraisy sama sekali belum pernah mendengar al-Qur’an dibacakan terang-terangan, maka siapakah yang bisa membuat mereka mendengarnya?” Maka Abdullah bin Mas’uud berkata, “Saya”.

Baca Juga :  Perbuatan Syirik bisa Mengeluarkan Seseorang dari Islam, Inilah Contohnya Pahamilah!

Mereka berkata, “Kami mengkhawatirkan mereka memberi kemudorotan kepadamu, maksud kami adalah seorang yang memiliki kabilah yang kuat sehingga bisa menghalangi keburukan kaum Quraisy jika mereka hendak berbuat keburukan”.

Ibnu Mas’ud berkata, “Biarkanlah aku, sesungguhnya Allah akan melindungiku.” Maka Ibnu Mas’uud pun pergi hingga tiba di Maqoom Ibrahim di waktu duha.

Sementara kaum Quraisy sedang di tempat perkumpulan mereka, lalu Ibnu Mas’uud pun berdiri di sisi Maqom Ibrahmi lalu membaca firman Allah, sambil mengeraskan suaranya:

“Bismillahirrahmaanirrahiim, Arraohmaan, ‘Allamal Qur’aan…”. Lalu Ibnu Mas’uud menghadap lokasi tempat mereka berkumpul dan membaca ayat-ayat tersebut. Maka merekapun memperhatikan Ibnu Mas’ud, lalu mereka berkata:

“Apa yang sedang diucapkan oleh Ibnu Ummi ‘Abd (yaitu Ibnu Mas’uud)?” Lalu mereka berkata, “Sesungguhnya dia sedang membaca sebagian yang dibawa oleh Muhammad”.

Maka merekapun berdiri dan menuju kepada beliau lalu mereka memukuli wajahnya, namun Ibnu Mas’uud tetap membaca hingga sampai yang ia baca. Lalu beliaupun kembali kepada para sahabat, sementara nampak bekas pukulan di wajah beliau.

Baca Juga :  Wajib Dipenuhi! Inilah Dua Syarat Diterimanya Ibadah (1)

Maka para shabat berkata kepada beliau, “Inilah yang kami khawatirkan menimpamu”.

Beliau berkata, “Tidaklah musuh-musuh Allah menjadi lebih ringan dari pada mereka sekarang, jika kalian mau besok aku akan melakukan hal yang sama di hadapan mereka”.

Para sahabat berkata, “Sudah cukup, engkau telah memperdengarkan kepada mereka apa yang mereka benci.” [Siroh Ibnu Hisyaam 1/315 dengan sanad yang mursal, karena ‘Urwah bin Az-Zubair bin al-‘Awwaam adalah tabi’i].

Adapun Bilāl bin Rabah, dia disiksa oleh tuannya yaitu ‘Umayyah bin Khalaf. Dia adalah orang yang sangat benci kepada Bilāl karena masuk Islam. Karena Bilāl adalah budaknya maka dia menyiksanya dengan berbagai macam cara.

Diantaranya tatkala matahari sangat terik, Bilāl ditidurkan di atas tanah yang sangat panas lalu diletakkan batu panas di atas dadanya, tentu ini akan membakar kulitnya. Tetapi Bilāl justru mengatakan, “Ahad, ahad (Yang Maha Esa).”

Penulis  : Wawan Idris
Sumber: firanda.com

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

Berita Terpopuler