ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. Salah seorang bijak berkata, “rendah hati adalah salah satu sarana untuk mencapai kemuliaan”.
“Buah dari qana’ah (menerima apa adanya) adalah kesejahteraan dan buah dari tawadhu’ (rendah hati) adalah di sayang orang”.
Ada sebuah kisah, diceritakan bahwa Al-Muhallab bin Abu Shufrah, seorang kapten tentara Al-Hajjaj, sebagaimana ditulis kompasiana.
Pada suatu hari Al-Muhalab bin Abu Shufrah dengan berpakaian sutera menampakkan keangkuhannya dalam perjalanan, kemudian Mutharrif berkata kepadanya:
“Wahai hamba Allah, cara jalan yang seperti itu dimurka oleh Allah dan Rasul-Nya“.
Merespon perkataan Mutharrif tersebut, Al-Muhallab lalu berkata: “Apakah kamu belum mengetahui siapa aku?”
Mutharrif menjawab: “Aku mengetahui siapa kamu. Kamu diciptakan dari mani yang keji, dan kelak akan menjadi bangkai yang busuk dan menjijikkan, dan di antara keduanya itu (maksudnya selama hidup di dunia) kamu selalu membawa kotoran (tahi) kemana-mana“.
Mendengar yang demikian itu, Al-Muhallab langsung mengubah cara jalannya.
Seorang cendekiawan pernah berkata: “Kebanggaan seseorang yang beriman adalah dengan Tuhannya, dan kemuliaannya dengan agamanya. Sedangkan kebanggaan orang munafik adalah derajat (pangkat)nya dan kemuliaannya dengan harta kekayaannya“.
Sikap rendah hati berbanding terbalik dengan sikap sombong. Al-Faqih menerangkan bahwa sombong itu termasuk perangai orang-orang kafir dan firaun.
Sedangkan sikap rendah hati adalah termasuk akhlak para nabi dan orang-orang shalih. Rasulullah Shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam hadits yang diriwayatkan Umar R.A., bahwasanya ia berkata:
“Pokok daripada sikap rendah hati adalah memulai mengucapkan salam kepada setiap muslim yang kamu jumpai, merasa senang duduk di mana saja di dalam majelis, dan tidak senang bila disebut-sebut kebaikan dan ketakwaannya“.
Allah mencintai orang-orang yang merendahkan diri dan kecintaan-Nya kepada orang kaya yang merendahkan diri lebih dalam.
Oleh karena sikap rendah hati merupakan akhlak para nabi dan orang-orang shalih, maka Rasulullah Shollallohu ‘alaihi wa sallam sangat menganjurkan agar kita dapat bersikap merendah kepada mereka yang rendah hati.
Sebaliknya, kita juga dianjurkan untuk bersikap sombong pula bila melihat dan mendapati orang-orang yang bersikap sombong.
Sabda Rasulullah Shollallohu ‘alaihi wa:sallam: “Apabila kamu melihat orang-orang yang merendah, maka merendahlah kamu kepada mereka.
Dan bila kamu melihat orang-orang yang sombong maka bersikaplah sombong kamu terhadap mereka, karena yang demikian itu merupakan penghinaan dan kehinaan buat mereka dan merupakan shadaqah bagi kamu“. [H.R. Ibnu Umar R.A].
Penulis: Wawan Idris