ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. Setiap suami pasti sangat mengharapkan memiliki istri yang taat dan setia.
Ia tidak pernah melelahkan suaminya, apalagi sampai membuat suaminya mengangkat suara atau ia sendiri yang mengangkat suaranya di hadapan suaminya.
Ia adalah wanita yang sabar meskipun letih dalam mendidik anak-anaknya. Itulah akhlak atau karakter Khadijah, wanita yang sangat dicintai Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi wa Sallam.
Abu Hurairāh radիiýaլլàhų ‘άηիų berkata, “Jibril mendatangi Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam lalu berkata:
“Ya Raśulullah, Khadijāh telah datang membawa tempayan berisi kuah daging atau makanan atau minuman, jika ia tiba sampaikanlah kepadanya salam dari Rabbnya dan dariku.
Serta kabarkanlah kepadanya dengan sebuah rumah di surga dari mutiara yang tidak ada suara keras (hiruk pikuk) di dalamnya dan juga tidak ada keletihan.” [H.R. Al-Bukhari no 3820 dan Muslim no 2432].
Sungguh tinggi dan mulia kedudukan Khadijah sampai-sampai Allah mengirim salam kepadanya.
Apabila kita sangat bahagia jika ada seorang pembesar atau pejabat atau ulama bahkan ustadz yang mengirim salam kepada kita, bagaimana lagi jika itu Rabb kita, Pencipta alam semesta ini yang mengirim salam kepada kita.
Dari Anas bin Malik, bahwasanya Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Ubay bin Ka’ab:
“Sesungguhnya Allāh memerintahkan kepadaku untuk membacakan Al-Qurān kepadamu.” Maka Ubay bin Ka’ab berkata:
“Allāh sebut namaku kepada engkau?” Kata Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wa sallam, “Iya”. Maka Ubay bin Ka’ab pun menangis (karena bahagia). [H.R. Muslim no 799].
Sebagian ulama menyebutkan kenapa istana Khadījah di dalamnya tidak ada kegaduhan dan hiruk pikuk?
Hal ini karena Khadījah selama 25 tahun hidup bersama Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam tidak pernah berteriak kepada Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam dan kepada anak-anaknya.
Atas kesabaran dan ketaan Khadijah inilah, sehingga Allāh membalas dengan surga yang tenang. Apakah ada wanita sekarang yang tidak pernah mengangkat suaranya kepada suaminya?
Khādijāh juga tidak pernah mengeluhkan keletihan karena telah berletih-letih membelanjakan hartanya seluruhnya untuk dakwah Nabi dan mengurus anak-anaknya agar Nabi bisa konsentrasi berdakwah.
Sesungguhnya ganjaran pahala sesuai dengan perbuatan. As-Suhaili berkata, “Ketika Khadījah diseru oleh suaminya untuk masuk Islam maka serta merta beliau taat dan tidak menolak sehingga tidak perlu menjadikan suaminya mengangkat suaranya dan tidak perlu keletihan.
Bahkan Khadijãh telah menghilangkan seluruh keletihan dari suaminya, menghilangkan rasa kesendirian suaminya, bahkan meringankan seluruh kesulitan suaminya, maka tepat sekali jika rumahnya di surga yang telah diberi kabar gembira oleh Allah memiliki sifat-sifat yang sesuai.” [Fathul Baari 7/138].
Khãdijãh dijanjikan sebuah rumah di surga, yaitu istana di surga, karena Khadijah adalah yang pertama kali membangun rumah Islam, tatkala itu tidak ada satu rumah Islam pun di atas muka bumi. [Lihat Faidhul Qadir 2/241].
Sebagian ulama menyatakan bahwa Khadījah diberi balasan dengan istana di surga yang tidak ada rasa letih sama sekali karena beliau telah letih dalam mendidik anak-anak beliau.
Sehingga sangat sesuai jika dibalas dengan surga yang penuh dengan istirahat tanpa kelelahan sedikitpun. [Kasyful Musykil min hadits as-shahihaini 1/444].
Penulis : Wawan Idris
Sumber: sirah nabi firanda.com

