29 C
Indramayu
Sabtu, November 15, 2025


Kabar Penting, Nih! Tahun 2026 Lulusan SMK tak Akan Jadi Pengangguran, Ini Alasannya

MHNEWS.ID.- Sebanyak 500.000 lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berpeluang bisa bekerja ke luar negeri khususnya negara Jepang hingga Jerman.

Hal ini dikatakan Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani, usai RTM di Kantor PMK, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2025).

- Advertisement -

“Jadi, kalau kita bicara soal negara yang paling potensial itu pertama adalah Jepang. Tapi, bahasa Jepang mandatori, jadi harus (bisa),” kata Christina.

“Lalu yang kedua Jerman. Ini dari kuantitas ya. Jerman. Lalu yang ketiga Turkiye, untuk sektor hospital itu promising,” sambungnya.

Christina menyebut, pada tahun lalu Jerman membuka lowongan pekerja asing hingga 400.000 orang. Namun, Indonesia hanya lolos 2.000 orang.

“Kalau kebutuhan di Jerman itu juga banyak sekali. Tahun lalu saja mereka menempatkan 400.000 pekerja asing. Indonesia hanya dapat 2.000,” tutur dia.

Jika mempersiapkan calon pekerja dengan optimal, Christina yakin Indonesia bisa mendapatkan lebih dari 300.000 kuota pekerja ke luar negeri.

“Ini kan masih ada gap dari kompetensi. Itulah yang harus kita perbaiki,” ujar dia.

Baca Juga :  Atasi Praktek Percaloan, Loker Resmi Luar Negeri Dimasukan ke Aplikasi Nyari Gawe Dedi Mulyadi

Diketahui, pada tahun depan, pemerintah siap memberangkatkan sebanyak 300.000 lulusan SMK dan 200.000 diambil dari masyarakat umum untuk bekerja ke luar negeri.

Sebagaimana diberitakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,46 juta orang pada Agustus 2025.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, menjelaskan bahwa angka tersebut turun sebanyak 4.092 orang dibandingkan periode yang sama pada 2024.

“Jumlah pengangguran tersebut menurun sebanyak 4.092 orang dibandingkan di Agustus tahun 2024. Proporsi pekerja penuh dan tingkat setengah pengangguran mengalami penurunan,” ujar Edy, dikutip dari Antaranews.

Dari 7,64 juta orang tersebut, BPS lantas mengungkapkan pola penyebarannya.

Berdasarkan tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan, SMK masih menjadi kelompok dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) tertinggi, yaitu 8,63 persen.

Sementara itu, TPT SMK sebesar 6,88 persen, Diploma I/II/III sebesar 4,31 persen, dan Diploma IV/S1/S2/S3 5,39 persen.

Sedangkan TPT terendah tercatat pada lulusan SD ke bawah, yakni 2,30 persen. Namun, BPS menyebut, pola TPT berdasarkan tingkat relatif stabil sejak Agustus 2023 hingga Agustus 2025.

Baca Juga :  6 Paket Stimulus Ekonomi RI: Selama Juni Banyak Diskon dari Tiket Pesawat dan Listrik  

Penulis: Wawan Idris

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

Berita Terpopuler