MHNEWS.ID.- Bukan Dedi Mulyadi namanya jika tidak membuat terobosan ekstrim dan diluar kebiasaan dalam menentukan sebuah kebijakan serta keputusan.
Ya, Gubernur Jawa Barat ini berhasil membuat keputusan penting tanpa melalui proses rapat-rapat resmi sebagaimana dilakukan pejabat lainnya selama ini.
“Tidak semua keputusan penting harus melalui rapat resmi yang kaku. Obrolan ringan pun bisa melahirkan terobosan besar,” tegas Gubernur Dedi Mulyadi dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/11/2025).
Pernyataan itu dibuktikan melalui pertemuannya dengan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) baru-baru ini.
Hasilnya, lahir empat gagasan strategis di bidang transportasi yang diyakini akan mengubah wajah mobilitas di Jawa Barat.
“Kadang tidak perlu rapat resmi untuk hasilkan sesuatu yang besar. Cukup obrolan ringan, tapi fokus pada solusi nyata,” kata Dedi Mulyadi yang akrab disapa Bapak Aing.
Empat gagasan strategis tersebut adalah:
1. Kereta Wisata Jakalalana
Rute wisata ini akan melintasi Depok, Bogor, Sukabumi, dan Cianjur, yang dikenal dengan keindahan alamnya.
Jalur ini nantinya akan terhubung langsung ke Bandung setelah pembangunan jalur Padalarang rampung.
“Kalau sudah terkoneksi ke Bandung, kereta ini bisa jadi ikon wisata baru Jawa Barat,” ujar Dedi.
2. Gerbong Tanimukti
Konsep ini diciptakan untuk membantu petani mengirim hasil panen ke Pasar Induk di Jakarta. Jalur pengiriman akan melintasi Tasikmalaya, Garut, Bandung, Cianjur, Sukabumi, dan Bogor, serta rute pantura Cirebon–Purwakarta–Subang–Karawang.
“Petani tidak perlu pusing lagi memikirkan biaya logistik. Kita buat gerbong khusus hasil tani,” kata Dedi.
3. Kereta Kilat Pajajaran
Ini merupakan konsep kereta cepat antarkota yang mampu memangkas waktu tempuh hanya satu jam dari Jakarta ke Bandung melalui Stasiun Gambir.
Jalur lanjutan akan menghubungkan Bandung–Banjar–Pangandaran, dengan waktu tempuh Banjar–Pangandaran hanya 45 menit.
“Kalau sudah begitu, Pangandaran bisa dikembangkan jadi kota wisata dengan mobil kecil atau taksi lokal,” ucap Dedi.
4. Kereta Listrik Padalarang–Cicalengka
Sistem transportasi massal berbasis listrik ini akan menjadi solusi ramah lingkungan untuk Bandung Raya.
“Tidak perlu lagi bangun transportasi baru puluhan triliun. Kita optimalkan jalur yang ada dengan sistem listrik,” tegas dia.
Dedi menambahkan, keempat proyek ini akan disinergikan dengan visi pembangunan berkelanjutan Jawa Barat yang menekankan efisiensi, konektivitas, dan kesejahteraan warga.
“Semua ini bukan hanya soal rel dan gerbong, tapi tentang bagaimana membangun ekonomi rakyat lewat transportasi yang cerdas dan terintegrasi,” tegas dia.
Penulis: Wawan Idris


